Artikel - Tragedi di Stadion Tottenham Hotspur

id Liverpool,Jurgen Klopp,Simon Hooper,Wataru Endo,Tottenham 2-1 Liverpool,Artikel olahraga Oleh Zaro Ezza Syachniar

Artikel - Tragedi di Stadion Tottenham Hotspur

Logo klub sepak bola Inggris, Liverpool. (ANTARA/Twitter@LFC)

Gol Luis Diaz dianulir karena offside oleh tim ofisial pertandingan di lapangan...

Pelatih Liverpool FC Jurgen Klopp mengaku sangat bangga kepada seluruh penampil di timnya meskipun menelan pil pahit karena menderita kekalahan pertama pada musim ini dengan skor tipis 1-2.

Klopp sangat bangga dengan para pemainnya karena menunjukkan etos kerja yang hebat selama 90 menit dan tidak kenal putus asa meskipun banyak dirugikan oleh keputusan wasit Simon Hooper.

Turun dengan 10 pemain sejak menit ke-26, tim asuhannya masih sanggup mencetak beberapa peluang dengan satu gol penyama kedudukan melalui Cody Gakpo.

Bahkan, sebelum peluit tanda berakhir paruh pertama, Liverpool hampir membalikkan keadaan jika sontekan tap in Diaz disontek dengan sempurna.

“Saya pikir terutama dengan 10 pemain, mereka sangat bagus, melakukan semua yang diperlukan dengan sangat baik dan yang lebih penting lagi, kami sangat berbahaya,” kata Klopp.

Memasuki paruh kedua, 10 pemain Liverpool masih mampu menahan serangan-serangan Spurs. Berlanjut bermain dengan sembilan pemain sesuai Jota mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-69, Liverpool tetap tampil solid dan masih tidak kehilangan konsentrasinya.

Pertahanan masih kokoh dan membuat tim tuan rumah memutar otak untuk menembus pertahanan The Anfield Gank.

Celakanya, kurang lebih satu menit laga hampir usai, di ujung perjuangan yang hampir membawa satu poin, gawang Liverpool akhirnya jebol melalui gol bunuh diri dari Joel Matip, salah satu pemain yang tampil solid sejak menit awal.

“Pertama menurut saya jelas bukan kuning (pelanggaran Jota). Yang kedua lalu saya tidak melihat sebenarnya, tapi itu tidak penting karena jika yang pertama tidak kuning maka mungkin yang kedua tidak dan kami masih bermain dengan 10 orang. Jadi, itu (kartu kuning kedua) membuat segalanya menjadi sulit,” ujar Klopp.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu tak segan memberikan pujian setinggi langit bagi semua pemainnya yang menurutnya memiliki mentalitas terbaik.

Mentalitas itu bukan hanya sekali ditunjukkan Liverpool, tapi lima kali. Liverpool selalu tertinggal satu gol pada empat pertandingan melawan Bournemouth (Liga Inggris) Wolverhampton Wanderers (Liga Inggris), LASK Linz (Liga Europa), Leicester City (Piala Liga).

Namun, Mohamed Salah dan kawan-kawan selalu mempunyai cara keluar dari tekanan untuk kemudian memenangkan pertandingan dengan skor yang kebetulan sama, 3-1.

Lalu, saat tandang ke markas Newcastle United, di hadapan pendukung tim tuan rumah dan bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-28, Liverpool masih perkasa dengan memenangkan laga dengan skor 2-1.

Saat itu, adalah Darwin Nunez yang menjadi aktor penting yang melalui dua tendangan tepat sasarannya merobek jala yang dikawal Nick Pope.

Baca juga: Artikel - Neymar dan ambisi global sepak bola Arab Saudi

“Mentalitas yang kami tunjukkan tidak ada duanya, belum pernah melihat hal seperti itu,” kata Klopp.

Sementara itu, ungkapan yang sama juga dikatakan gelandang asal Negeri Samurai, Wataru Endo yang masuk pada babak kedua menggantikan Luis Diaz pada menit ke-73, setelah Liverpool bermain dengan sembilan pemain.

Baca juga: Artikel - Tarung gengsi duo Manchester di final Piala FA

Di tengah “tragedi” akibat keputusan miring Hooper sebagai pengadil lapangan, gelandang yang didatangkan dari Vfb Stuttgart itu mengaku bangga dengan perjuangan timnya yang tidak kenal lelah sampai titik darah penghabisan, sampai peluit panjang berbunyi.






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sebuah tragedi di Stadion Tottenham Hotspur