Kupang (ANTARA News NTT) - KPU Flores Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi Pemilu 17 April 2019 yang bersamaan dengan perayaan Rabu Trewa, sebagai awal pembuka Semana Santa di Kota Larantuka.
"Langkah yang sudah kami lakukan adalah berkoordinasi dengan para pihak, terutama hirarki gereja Katolik di ujung timur Pulau Flores itu," kata juru bicara KPU Flores Timur Kornelis Abon ketika dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu (26/1).
Banyak kalangan mengkhawatirkan partisipasi pemilih di Flores Timur tidak mencapai target, karena bersamaan dengan perayaan keagamaan Rabu Trewa pada 17 April 2019, sebagai awal pembuka perayaan Tri Hari Suci Paskah di Larantuka dan gereja Katolik lainnya di seluruh Tanah Air.
Rabu Trewa merupakan tanda masuk masa perkabungan Tri Hari Suci Paskah yang dimulai dengan Lamentasi atau Ratapan Nabi Yeremia. Kota Larantuka menjadi sunyi sepi tanpa aktivitas, bagai kota mati.
Dalam hubungan dengan ritual keagamaan di daerah itu, forum multi pihak yang terdiri dari Pemerintah, DPRD, Forum Kerukunan Umat Beragama, perwakilan tokoh Flores Timur telah menyampaikan usulan perubahan jadwal ke KPU Pusat dan juga Kementerian Dalam Negeri.
"Sampai sekarang belum ada arahan dari KPU Pusat terkait dengan usulan tersebut, namun kami sudah lakukan koordinasi dengan pihak hirarki gereja Katolik untuk mengajak umat tetap menjalani Rabu Trewa, tetapi menyempatkan diri beberapa menit untuk mencoblos di TPS terdekat," katanya.
Dia berharap, kegiatan Samana Santa di Flores Timur yang diawali dengan perayaan Rabu Trewa itu tidak menurunkan partisipasi pemilih dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif dan DPD pada 17 April 2019.
