Artikel - Aliran SPAM Kali Dendeng ringankan beban warga Kupang

id SPAM Kali Dendeng, NTT,Kota Kupang,Krisis Air bersih

Artikel - Aliran SPAM Kali Dendeng ringankan beban warga Kupang

Foto Udara SPAM Kali Dendeng di Kecamatan Alak, NTT. ANTARA/Kornelis Kaha

Begini sudah setiap pagi jika tidak hujan, harus bolak balik pikul dua ember air, agar tanaman bisa tersiram semuanya...
"Sekarang, sumber air dekat. Beta sonde pernah terlambat lagi, lebih mudah bantu Mamak ambil air untuk mandi adik karena mudah ambil air, katong bisa hidup sehat, Bapak ikut bantu jeung bapak desa".

Kalimat itu tidak asing bagi seluruh masyarakat NTT dan hampir seluruh masyarakat Indonesia. Iklan air bersih itu kini bukan janji, melainkan sudah menjadi kenyataan bagi masyarakat di Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Dari 12 kelurahan di Kecamatan Alak, saat ini tiga kelurahan mendapatkan pelayanan dari SPAM Kali Dendeng itu, karena kapasitasnya baru mampu mencukupi tiga daerah tersebut.
 
Matilda Jebi sedang menyiram tanamannya di pekarangan rumahnya, yang mana airnya diperoleh dari SPAM Kali Dendeng. ANTARA/Kornelis Kaha

Tiga kecamatan itu meliputi Kecamatan Alak, Kota Raja, Kecamatan Kota Lama, sedangkan beberapa kelurahan lain yang belum terjangkau oleh jaringan distribusi air bersih.

Dari 12 kelurahan yang ada di Kecamatan Alak, hanya ada dua kelurahan--sesuai perhitungan PDAM Kota Kupang-- tidak masuk dalam daftar penerima jaringan air bersih melalui SPAM Kali Dendeng.

Tiga kecamatan tersebut memang dikenal sebagai daerah yang minim akan air bersih. Hal ini karena posisi atau letak dari tiga kecamatan itu berdekatan dengan wilayah industri di wilayah Kota Kupang.

Kehadiran SPAM Kali Dendeng, yang kini baru mengaliri kurang lebih 4.000 keluarga di tiga kecamatan itu, dinilai cukup membantu ekonomi masyarakat.

"Bayangkan saja, setiap pekan warga harus membeli air bersih dengan harga masing-masing per tangki ukuran 5.000 liter dengan harga kisaran Rp85 ribu hingga Rp100 ribu. Harganya mahal sekali,” ungkap Camat Alak Ady Pally.

Selain itu, terkadang warga mengharapkan dari sumur resapan, namun hal itu hanya bertahan selama musim hujan, sedangkan saat musim kemarau sumur resapan itu mengering.

Lurah Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Pether Nenohaifeto mengatakan untuk Kelurahan Penkase Oeleta, sampai saat ini baru 800 sambungan rumah (SR) yang terpasang, sementara lebih 1.000-an rumah butuh sambungan air bersih.

Jumlah kepala keluarga di Kelurahan Penkase sendiri berdasarkan data tahun 2023 terdapat 2.700 kepala keluarga, dengan jumlah jiwa 11 ribu orang.

Kebutuhan air itu dipastikan akan terus bertambah dengan makin banyaknya perumahan yang dibangun di daerah itu.

Dengan makin banyak perumahan, kebutuhan air bersih yang bersumber dari SPAM Kali Dendeng juga akan terus bertambah

“Kita berharap agar dalam waktu dekat sudah ada pemasangan sambungan pipa baru ke rumah-rumah yang sebelumnya sudah disurvei oleh PDAM. Apalagi bulan Agustus nanti sudah mulai masuk puncak musim kemarau,” ujar dia.

Kebutuhan akan air bersih di Kota Kupang memang sangat tinggi. Sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur seharusnya Kota Kupang memiliki pasokan air sendiri dan tidak bergantung kepada pasokan dari luar kota.

Selama ini masyarakat Kota Kupang mengandalkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dari Bendungan Tilong yang diresmikan pada tahun 2003.

Namun dalam perjalanannya, kebutuhan air dari bendungan yang dibangun dengan nilai Rp590 miliar itu belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga di Kota Kupang khususnya di pinggiran kota.

Masyarakat masih berharap pada pasokan  tangki air, yang bersumber dari sejumlah sumur bor yang dibangun perseorangan di Kota Kupang.

Saat SPAM Kali Dendeng diresmikan pada Desember 2023, SPAM itu bakal memenuhi kebutuhan air minum warga Kota Kupang dan sekitarnya.

Proyek yang dibangun sejak tahun 2020 dengan menghabiskan anggaran Rp173 miliar itu menjadi jawaban terhadap persoalan air yang di Kota Kupang dan sekitarnya.

Air memang selalu menjadi persoalan besar di Provinsi NTT, utamanya saat musim kemarau. Oleh karena itu, kehadiran SPAM Kali Dendeng tersebut bisa menjawab kekurangan air warga.

Kepala Bagian Hubungan Pelanggan Perumda Air Minum Kota Kupang Ferdy Jeremias  menyatakan proyek yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) NTT, dibangun dengan debit air 150 liter per detik.

“Seharusnya dengan debit air sebesar itu kami sudah bisa bisa melayani 12 ribu sambungan rumah sesuai target, tetapi saat ini baru 4 ribu sambungan rumah yang terpasang,” ujar dia.

Proses penyambungan ke sejumlah rumah baru tidak segampang yang dipikirkan karena perlu melalui survei bekerja sama dengan BPPW NTT, yang nantinya akan memasang pipa-pipa sambungan ke rumah warga.
  Saat ini proses pendataan masih terus dilakukan oleh BPPW NTT dan Perumda Air Kota Kupang agar penyaluran air bersih dari SPAM Kali Dendeng sampai di rumah tangga yang belum mendapatkan sambungan air.

Ada beberapa kepala keluarga yang dinilai tidak layak untuk menerima air bersih dari SPAM Kali Dendeng, karena memang sebelumnya sudah mendapatkan air bersih dari sumber yang lain.

“Jadi yang sudah dapat air dari sumber yang lain, misalnya, air dari Kabupaten Kupang, tidak bisa terima lagi program air bersih dari SPAM Kali Dendeng ini,” ucap dia.

PDAM Kota Kupang menargetkan pemasangan sambungan rumah bisa terealisasi semuanya pada akhir tahun 2024 sehingga warga bisa menikmati air bersih secara layak.

Sekda Kota Kupang Ade Manafe mengatakan bahwa kehadiran SPAM Kali Dendeng yang masih terus berproses akan membantu mencukupi kebutuhan air warga Kota Kupang.

Baca juga: Presiden Joko Widodo resmikan SPAM kali Dendeng di Kota Kupang

Baca juga: Ombudsman bilang warga Kota Kupang masih keluhkan minimnya air bersih

Baca juga: PUPR: 6.400 rumah tangga akan mennikmati air bersih dari SPAM Raknamo








 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aliran SPAM Kali Dendeng ringankan beban warga Kupang