"Kami mesti dengar keterangan dari korban yang jadi saksi mata untuk memastikan penyebab kebakaran kapal," kata Kasie Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas III Labuan Bajo Maxianus Mooy di Labuan Bajo, Kamis, (2/5/2024).
Ia menjelaskan satu korban dalam kebakaran tersebut yakni Risal selaku masinis 2 mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di rumah sakit di Labuan Bajo.
Ia menambahkan total penumpang kapal pinisi bernama Sea Safari VII sebanyak 33 orang yang terdiri atas 26 wisatawan dan 7 awak kapal.
Dia menjelaskan terdapat satu orang kru kapal yang menjadi korban dan mengalami luka bakar saat berada di ruang mesin.
"Terbakar dari ruang mesin, korban terbakar ada di ruang mesin dan karena dia masih dalam perawatan kita belum tahu apa penyebabnya (kebakaran)," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan kapal pinisi tersebut berlayar ke kawasan TNK pada Senin (1/5) lalu.
Dalam perjalanan wisata hari kedua, lanjut dia, para penumpang melakukan diving di perairan Pulau Penga. "Mereka baru habis diving di pulau Penga, baru mau naik ke kapal untuk lanjut ke Pulau Mauang baru kejadian," katanya.
Tim SAR gabungan yang mendapatkan informasi langsung melakukan evakuasi terhadap para korban dan para awak kapal telah berada di Labuan Bajo.
Selanjutnya sebanyak 26 wisatawan telah dievakuasi sementara di sebuah resort di daerah Warloka Labuan Bajo.
"Setelah makan siang baru dievakuasi ke sini (Pelabuhan Marina Waterfront City Labuan Bajo)," katanya.
Baca juga: Sebuah kapal wisata terbakar di perairan Labuan Bajo
Baca juga: Bagian Kapal Garda Maritim 3 terbakar saat berlayar dari Rote menuju Kuoang
Baca juga: Sebuah kapal wisata terbakar di perairan Labuan Bajo
Baca juga: Bagian Kapal Garda Maritim 3 terbakar saat berlayar dari Rote menuju Kuoang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KSOP selidiki penyebab kapal wisata terbakar di Labuan Bajo