Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi di Indonesia pada Jumat, (3/5/2024).
Dikutip dalam laman resmi BMKG di Jakarta, wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yakni di Bali, Bangka Belitung, Banten, Gorontalo.
Kemudian, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung.
Lalu, Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat.
Berdasarkan informasi perkembangan musim BMKG, sekitar 63 persen wilayah zona musim diprediksi mengalami awal musim kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengemukakan bahwa dalam sepekan ke depan, BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan secara signifikan, yakni di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat dan tengah, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Papua.
"Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial, serta kondisi suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia," ujar Guswanto.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan petir landa sebagian wilayah
Baca juga: BMKG prakirakan potensi hujan lebat di 26 provinsii
Baca juga: BMKG prakirakan mayoritas kota besar turun hujan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Jumat
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengemukakan bahwa dalam sepekan ke depan, BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan secara signifikan, yakni di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat dan tengah, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Papua.
"Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial, serta kondisi suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia," ujar Guswanto.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan petir landa sebagian wilayah
Baca juga: BMKG prakirakan potensi hujan lebat di 26 provinsii
Baca juga: BMKG prakirakan mayoritas kota besar turun hujan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Jumat