IHSG ditutup melemah terbayang sentimen konflik di Timteng

id Indeks Harga Saham Gabungan,Bursa Efek Indonesia,IHSG,BEI,saham,stock,investasi,Indonesia Stock Exchange,Bank Indonesia

IHSG ditutup melemah terbayang sentimen konflik di Timteng

Ilustrasi - Karyawan mengambil gambar menggunakan ponselnya layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww/aa. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Bursa regional Asia cenderung tertahan di zona melemah, yang tampaknya dipengaruhi kondisi konflik di Timur Tengah, yang mana militer Israel kembali mengepung secara intens di jalur Gaza Palestina...
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, (14/5/2024) sore ditutup melemah terbayang oleh sentimen seiring memanasanya konflik di Timur Tengah.

IHSG ditutup melemah 15,50 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.083,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,96 poin atau 0,33 persen ke posisi 892,58.

“Bursa regional Asia cenderung tertahan di zona melemah, yang tampaknya dipengaruhi kondisi konflik di Timur Tengah, yang mana militer Israel kembali mengepung secara intens di jalur Gaza Palestina, baik dari sisi utara dan selatan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dengan demikian, hal tersebut menimbulkan dampak adanya serangan militer Israel yang semakin intensif, sehingga menyebabkan potensi memanas di kawasan Timur Tengah.

Selain itu, sentimen lainnya yaitu pelaku pasar cenderung berhati-hati jelang menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), karena bisa mempengaruhi waktu pemangkasan suku bunga acuan AS.

Dari dalam negeri, kinerja penjualan memberikan indikasi tetap kuat yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Maret 2024 mencapai 235,4 atau tumbuh sebesar 9,3 persen year on year (yoy) jika dibanding dari bulan sebelumnya sebesar 6,4 persen (yoy).

Hal tersebut memberikan indikasi ekspansi perdagangan dan ini juga ditopang seiring dengan percepatan belanja selama bulan puasa Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer sebesar 0,11 persen, diikuti sektor properti dan sektor kesehatan yang masing-masing naik 0,71 persen dan 0,51 persen.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi yaitu sektor industri turun paling dalam minus 1,41 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor energi yang masing-masing minus 1,15 persen dan 0,98 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CHEM, SOLA, KICI, PSDN dan NASI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MPXL, IBOS, ASII, IDEA dan MEJA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.096.353 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,19 miliar lembar saham senilai Rp13,38 triliun. Sebanyak 273 saham naik, 267 saham menurun, dan 236 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 176,60 poin atau 0,46 persen ke 38,356,10, indeks Hang Seng melemah 41,34 poin atau 0,22 persen ke 19.073,71, indeks Shanghai melemah 2,25 poin atau 0,07 persen ke 3.145,77, dan indeks Strait Times menguat 9,69 poin atau 0,29 persen ke 3.313,35.

Baca juga: IHSG diperkirakan bergerak mendatar

Baca juga: CSA Index bilang Pasar saham masih menjadi pilihan untuk jangka panjang

Baca juga: Rupiah menguat seiring pasar sambut positif pernyataan Jerome Powell














Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah terbayang sentimen konflik di Timur Tengah