Artikel - Cacar monyet tak perlu ditakuti tapi harus diwaspdai
Fasilitas kesehatan pun disiapkan termasuk laboratorium untuk membantu pemeriksaan dan keperluan diagnosis setiap hari serta ruang isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif...
Ada dua hal terkait penyebaran Mpox yakni orang tidak boleh menularkan dan tertular. Dari kacamata orang yang terdiagnosis Mpox, mereka harus benar-benar melakukan isolasi mandiri di rumah seperti COVID-19.
Namun, apabila kondisinya kurang baik atau memerlukan perawatan khusus maka bisa melakukan isolasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus di Jakarta, di seluruh rumah sakit bisa menjadi pilihan lokasi perawatan selama punya ruangan isolasi.
Selanjutnya, upaya perlindungan spesifik agar tak tertular. Tidak hanya Mpox tetapi juga segala penyakit yang penularannya melalui sentuhan atau droplet, penggunaan masker menjadi penting. Ini guna mencegah kuman masuk melalui saluran napas secara maksimal.
Kemudian, vaksinasi Mpox. Vaksin sampai sekarang masih difokuskan populasi khusus seperti orang dengan bukti kontak erat dengan pasien Mpox.
Di Jakarta, program vaksinasi Mpox 2023 telah menjangkau 495 orang dari populasi kunci atau kelompok risiko tinggi. Tetapi untuk saat ini,vaksin belum disarankan sebagai respons terhadap informasi adanya peningkatan kasus Mpox secara global.
Selanjutnya, supaya tidak tertular, maka perlu benar-benar memperhatikan diri sendiri, keluarga dan teman yang sering berkumpul setiap hari. Apabila flu, tiba-tiba mengalami bintik sebaiknya saling mengingatkan untuk melakukan deteksi dini dengan datang ke fasilitas kesehatan.
Lalu, bila sadar sedang sakit maka harus membatasi diri untuk tidak datang ke kerumunan, berkontak dengan orang sampai dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan.
Hal lain yang tak kalah penting yakni memberitahukan populasi berisiko seperti pasien HIV atau perilaku seksual tidak sehat agar menjaga kesehatan termasuk kesehatan seksual.
Di sisi lain, Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi Profesor Tjandra Yoga Aditama mengingatkan pentingnya pengetatan di pintu masuk negara. Ini harus diimbangi dengan penguatan sistem kesehatan dalam negeri karena karantina tidak akan dapat menjamin sepenuhnya ada tidaknya kasus yang masuk, apalagi kalau pendatangnya belum ada gejala.
Saran ini direspons Pemerintah Indonesia dengan melakukan pemeriksaan di bandara dan pelabuhan internasional, apalagi Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Pemerintah memasang pemindai suhu tubuh (thermal scanner) di bandara dan pelabuhan internasional serta penambahan pengawasan secara visual oleh petugas.
Selain itu, pengelola utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Angkasa Pura II (Persero) mensyaratkan pelaku perjalanan luar negeri untuk mengisi dan memiliki aplikasi SatuSehat sebagai upaya mendeteksi virus MPox.
Lalu, karena Mpox menjadi masalah dunia maka Indonesia disarankan terus berkoordinasi dengan WHO dan bahkan membentuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) ASEAN agar dapat berkoordinasi lebih baik di kawasan Asia Tenggara.
Pemerintah, khususnya DKI Jakarta, bersiaga terhadap Mpox dengan melakukan tindakan pencegahan hingga memberikan respons cepat terhadap temuan kasus.
Di sisi lain, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dini demi mencegah penyakit ini merebak makin luas.
Editor: Achmad Zaenal M
Baca juga: Artikel - Kecil-kecil si cabe rawit dari NTT itu adalah UMKM
Baca juga: Artikel - Menjaga populasi elang jawa, sang penguasa langit di Gunung Ciremai
Baca juga: Artikel - Melihat capaian energi hijau PLTS IKN
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mpox tak perlu ditakui tapi harus diwaspadai
Namun, apabila kondisinya kurang baik atau memerlukan perawatan khusus maka bisa melakukan isolasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus di Jakarta, di seluruh rumah sakit bisa menjadi pilihan lokasi perawatan selama punya ruangan isolasi.
Selanjutnya, upaya perlindungan spesifik agar tak tertular. Tidak hanya Mpox tetapi juga segala penyakit yang penularannya melalui sentuhan atau droplet, penggunaan masker menjadi penting. Ini guna mencegah kuman masuk melalui saluran napas secara maksimal.
Kemudian, vaksinasi Mpox. Vaksin sampai sekarang masih difokuskan populasi khusus seperti orang dengan bukti kontak erat dengan pasien Mpox.
Di Jakarta, program vaksinasi Mpox 2023 telah menjangkau 495 orang dari populasi kunci atau kelompok risiko tinggi. Tetapi untuk saat ini,vaksin belum disarankan sebagai respons terhadap informasi adanya peningkatan kasus Mpox secara global.
Selanjutnya, supaya tidak tertular, maka perlu benar-benar memperhatikan diri sendiri, keluarga dan teman yang sering berkumpul setiap hari. Apabila flu, tiba-tiba mengalami bintik sebaiknya saling mengingatkan untuk melakukan deteksi dini dengan datang ke fasilitas kesehatan.
Lalu, bila sadar sedang sakit maka harus membatasi diri untuk tidak datang ke kerumunan, berkontak dengan orang sampai dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan.
Hal lain yang tak kalah penting yakni memberitahukan populasi berisiko seperti pasien HIV atau perilaku seksual tidak sehat agar menjaga kesehatan termasuk kesehatan seksual.
Di sisi lain, Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi Profesor Tjandra Yoga Aditama mengingatkan pentingnya pengetatan di pintu masuk negara. Ini harus diimbangi dengan penguatan sistem kesehatan dalam negeri karena karantina tidak akan dapat menjamin sepenuhnya ada tidaknya kasus yang masuk, apalagi kalau pendatangnya belum ada gejala.
Saran ini direspons Pemerintah Indonesia dengan melakukan pemeriksaan di bandara dan pelabuhan internasional, apalagi Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Pemerintah memasang pemindai suhu tubuh (thermal scanner) di bandara dan pelabuhan internasional serta penambahan pengawasan secara visual oleh petugas.
Selain itu, pengelola utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Angkasa Pura II (Persero) mensyaratkan pelaku perjalanan luar negeri untuk mengisi dan memiliki aplikasi SatuSehat sebagai upaya mendeteksi virus MPox.
Lalu, karena Mpox menjadi masalah dunia maka Indonesia disarankan terus berkoordinasi dengan WHO dan bahkan membentuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) ASEAN agar dapat berkoordinasi lebih baik di kawasan Asia Tenggara.
Pemerintah, khususnya DKI Jakarta, bersiaga terhadap Mpox dengan melakukan tindakan pencegahan hingga memberikan respons cepat terhadap temuan kasus.
Di sisi lain, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dini demi mencegah penyakit ini merebak makin luas.
Editor: Achmad Zaenal M
Baca juga: Artikel - Kecil-kecil si cabe rawit dari NTT itu adalah UMKM
Baca juga: Artikel - Menjaga populasi elang jawa, sang penguasa langit di Gunung Ciremai
Baca juga: Artikel - Melihat capaian energi hijau PLTS IKN
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mpox tak perlu ditakui tapi harus diwaspadai