Artikel - Cacar monyet tak perlu ditakuti tapi harus diwaspdai

id mpox di jakarta,gejala mpox,penularan mpox,monkeypox,artikel cacar monyet Oleh Lia Wanadriani Santosa

Artikel - Cacar monyet tak perlu ditakuti tapi harus diwaspdai

Penumpang dari luar negeri melintas di area pemindai suhu tubuh milik Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Soekarno-Hatta setibanya di Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (2/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/Spt.

Fasilitas kesehatan pun disiapkan termasuk laboratorium untuk membantu pemeriksaan dan keperluan diagnosis setiap hari serta ruang isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif...
Seperti yang ditekankan Budi, Mpox tidak perlu ditakuti namun perlu diwaspadai. Selain soal gejala, waspada terhadap Mpox yakni mengenali penularannya yakni melalui intensitas kontak yang tinggi.

Dulu, Mpox sangat erat dengan penularan melalui hubungan yang erat atau kontak dari orang yang terjangkit ke orang yang sehat. Selain dari kontak, Mpox juga ditularkan melalui droplet atau cairan pernapasan, lesi mulai dari bisul sampai koreng yang menempel di lingkungan sekitar.

Namun perlu diingat, kontak harus benar-benar erat, butuh waktu dan intensitas tinggi. Jadi, orang yang sekadar bersenggolan di lorong dengan orang yang dicurigai Mpox tak secepat itu tertular.

"Kalau mengobrol pun harus dekat sekali, berciuman atau berpelukan dalam jangka waktu lama tapi harus ada pintu masuknya. Entah dari saluran napas ataupun kita lagi ada luka atau lecet lalu menempel pada orang yang terdiagnosis Mpox itu baru bisa tertular," jelas Budi.

Berbicara tentang penyakit apalagi menular, tak lengkap tanpa membahas gejala. Ini senada dengan perkataan Budi, bahwa tak kenal maka tak menang. Artinya masyarakat harus mengenali gejala awal dulu.

Gejala pertama Mpox yakni seperti flu-flu biasa, dimulai dari demam, sakit kepala dan otot-otot, lemas, hingga muncul gejala pada saluran napas dan tenggorokan, misalnya, gatal dan batuk.

Berikutnya, stadium lanjutan yang terjadi setelah beberapa hari, biasanya satu hingga empat hari. Di sini, hal yang perlu diwaspadai yakni mulai ada pembesaran kelenjar getah bening di leher. Ini cenderung sulit dilihat melalui pemeriksaan mandiri sehingga membutuhkan bantuan tenaga medis.

Ada gejala khas setelah flu yaitu munculnya bintik-bintik pada kulit. Biasanya muncul di saluran mulut terlebih dulu, lalu wajah, tangan, tungkai, kaki bahkan sampai seluruh tubuh. Gambaran bintik ini seperti bekas gigitan nyamuk sampai keropeng atau koreng.

"Itu biasanya lesinya cukup luas. Jadi, 0,3 sampai 1,5 sentimeter. Jumlahnya bisa sampai ratusan di kulit," kata Budi.

Stadium infeksius Mpox terjadi sejak flu sampai lesi di kulit kering biasanya 21 hari setelah gejala awal. Jadi, sejak flu, sampai lesi bahkan belum kering masih bisa menularkan.

Semua orang berisiko mengalami Mpox, namun ada populasi yang lebih rentan yakni mereka dengan imunodefisiensi atau daya tahan tubuh lemah misalnya orang dengan HIV, anak-anak terutama dengan komorbida (penyakit penyerta) seperti kanker darah.

Pada mereka dengan daya tahan tubuh yang baik, biasanya hanya muncul gejala seperti flu lalu ruam dan hilang sendiri dalam waktu maksimal 3 minggu.

Akan tetapi, bagi orang dengan kekurangan daya tahan tubuh, biasanya gejala lebih berat, berkepanjangan, bahkan ditemukan menimbulkan kematian. Kematian ini sebenarnya bukan karena Mpox, namun infeksi lain yang menumpang atau infeksi sekunder.

Wanita hamil yang terdiagnosis Mpox juga bisa menularkan pada janin yang dikandungnya.


Perlindungan