Korban meninggal akibat DBD di NTT mencapai 24 orang

id Kadis kesehatan

Korban meninggal akibat DBD di NTT mencapai 24 orang

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dominggus Mere. (ANTARA Foto/Benny Jahang)

Korban yang meninggal dunia akibat serangan demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mencapai 24 orang.
Kupang (ANTARA News NTT) - Korban yang meninggal dunia akibat serangan demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mencapai 24 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dominggus Mere, Selasa (19/2), mengatakan korban DBD yang meninggal dunia terhitung sejak serangan DBD pertama kali pada 18 Februari 2019.

Ia menjelaskan bahwa korban meninggal akibat wabah DBD terbanyak di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 10 orang dengan tingkat kematian DBD (case fatality rate/CFR) 2,7 persen.

Dari jumlah pasien yang meninggal itu, kini yang dirawat di RS Waingapu Ibu Kota Kabupaten Sumba Timur berjumlah 366 orang

"Sumba Timur berada pada urutan ketiga kasus DBD di NTT. Namun jumlah korban yang meninggal terbanyak adalah kabupaten itu juga dengan jumlahnya mencapai 10 orang," ujarnya.

Urutan pertama ditempati oleh Kabupaten Manggarai Barat dengan jumlah pasien DBD yang dirawat mencapai 428 orang. Di ujung barat Pulau Flores ini hanya tercatat dua orang pasien yang meninggal dengan tingkat case fasility rate hanya mencapai 0,5 persen.

Baca juga: Satu lagi pasien DBD di Sumba Timur meninggal

Sementara jumlah penderita DBD terbanyak kedua adala di Kota Kupang sebanyak 400 orang, namun tidak ada korban DBD yang dilaporkan meninggal dunia. Korban DBD yang dirawat di seluruh RS se-NTT sebanyak  2.291 orang.

Untuk mencegah menyebarnya wabah DBD tersebut, Dinkes NTT bersama dinas sejenis di kabupaten/kota melakukan penanggulangn DBD, seperti mendistribusikan logistik penanggulangan DBD antara lain Mesin Fogging, Larvisida (Abate).

Kemudian memberi tambahan bantuan ke kabupaten yang mengalami KLB DBD yakni Manggarai Barat berupa lima mesin fogging, lima galon abate/larvisida, Plasma Darah 44 kantong, katong darah 23 buah serta mengaktifkan surveilans aktif rumah sakit.

Baca juga: DBD menyebar di seluruh wilayah NTT
Baca juga: Dinkes NTT tempatkan jumantik cegah penyebaran DBD