Kupang (ANTARA News NTT) - Korban demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur terus berjatuhan.
"Dan sampai saat ini sudah tercatat sembilan korban DBD yang nyawanya tidak bisa terselamatkan akibat serangan nyamuk Aedes Aegypti itu," kata Bupati Sumba Timur Gideon Mbilijora melalui pesan WhatsApp-nya kepada Antara di Kupang, Jumat (15/2).
"Saya barusan menerima laporan bahwa ada satu lagi pasien DBD meninggal dunia. Sehingga jika ditotalkan dengan korban yang meninggal sebelumnya menjadi 9 orang," katanya menjelaskan.
Saat ini, jumlah penderita DBD yang dirawat di RSU Umbu Rara Meha Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur sudah mencapai 338 kasus.
Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan dari hari ke hari sejak DBD ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) di wilayah Sumba Timur beberapa waktu lalu.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus bekerja keras agar kasus DBD ini tidak terus meluas dan menimbulkan korban jiwa.
Sampai dengan saat ini sejumlah petugas kesehatan masih terus melakukan pengasapan di setiap komplek rumah atau pemukiman warga untuk membasmi nyamuk dewasa serta menyebarkan abate.
Baca juga: DBD menyebar di seluruh wilayah NTT
Baca juga: Korban DBD di Sumba Timur terus berguguran
Satu lagi pasien DBD di Sumba Timur meninggal
Korban demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur terus berjatuhan.