BMKG keluarkan peringatan dini banjir rob di NTT

id NTT,Kota Kupang, BMKG,Banjir Rob

BMKG keluarkan peringatan dini banjir rob di NTT

Warga berdiri di pesisir pantai Oesapa saat terjadi banjir pesisir atau rob di Kampung Nelayan Oesapa, Kota Kupang. ANTARA/Kornelis Kaha

Fase bulan baru yang terjadi pada 31 Desember 2024 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum...

Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini berkaitan dengan potensi banjir rob di wilayah pesisir Provinsi NTT yang diprediksi akan terjadi hingga Kamis (2/1/2025).

“BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob di pesisir NTT yang berlaku pada 1 - 2 Januari 2025,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Anderudson Tungga dalam laporan yang diterima ANTARA di Kupang, Selasa, (31/12).

Yandri menjelaskan bahwa banjir rob atau banjir pesisir ini disebabkan adanya fenomena fase bulan baru.

“Fase bulan baru yang terjadi pada 31 Desember 2024 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan data, prediksi pasang surut, kecepatan angin, dan potensi curah hujan yang sedang, fase bulan baru ini memengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa potensi banjir rob.

Selanjutnya, Yandri menyebutkan terdapat enam wilayah di pesisir provinsi berbasis kepulauan itu yang yang terdampak oleh fenomena banjir rob itu.

Enam wilayah tersebut meliputi pesisir Pulau Flores, Alor, pesisir Pulau Rote, Sabu Raijua, pesisir Pulau Sumba, dan pesisir Pulau Timor.

Terkait dampak dari fenomena banjir rob, dia menjelaskan bahwa fenomena rob berdampak terhadap aktivitas di pemukiman pesisir, aktivitas tambak garam dan perikanan, serta aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

“Banjir rob ini dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pesisir dan pelabuhan,” tambahnya.

Baca juga: Simak enam wilayah pesisir NTT yang berpotensi banjir rob

Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat NTT terkhusus di wilayah pesisir agar selalu waspada dan siaga demi mengantisipasi dampak dari banjir rob.

Baca juga: BMKG ingatkan potensi rob akibat fenomena "supermoon"

“Terus waspada dan pantau informasi resmi dari BMKG,” ujar dia.