Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kuota haji untuk provinsi itu pada tahun 2025 mencapai 668 calon haji.
“Secara nasional total kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang, tetapi untuk NTT hanya 668 orang,” kata Ketua Tim Kerja Pelayanan Haji Reguler dan Sistem Informasi Haji Kanwil Kemenag NTT Fuadus Salam kepada ANTARA di Kupang, Jumat.
Dia mengatakan hal ini berkaitan dengan kesiapan Kanwil Kemenag NTT dalam mempersiapkan penyelenggaraan haji di provinsi itu tahun ini .
Fuadus menambahkan kuota yang ditetapkan itu sesuai dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1196 Tahun 2024.
Dia menjelaskan 668 calon jamaah haji ini terdiri dari 628 orang urut porsi, 33 orang lansia prioritas, enam orang dari Petugas Haji Daerah, dan satu orang dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU).
Dari jumlah tersebut, kata dia, yang tertua berusia 104 tahun atas nama Fatahula dari Kabupaten Sikka. Sementara yang calon jamaah haji termuda yaitu 19 tahun atas nama Atika dari Kota Kupang.
Terkait biaya perjalanan, Fuadus mengatakan seluruh calon haji asal NTT sudah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), sehingga tidak ada kendala lagi dan tinggal menunggu jadwal keberangkatan dari Kupang saja.
Jamaah calon haji akan berangkat dari Surabaya pada tanggal 23 Mei 2025 dan pada 24 Mei, kata dia, langsung terbang ke Jeddah. Kemudian visa haji juga sudah terbit walaupun baru beberapa jamaah haji dan sisanya sedang dalam proses.
Pihaknya mengimbau agar jamaah calon haji mempersiapkan diri secara fisik, spiritual, dan psikologis, menjelang keberangkatan.
“Mereka disarankan untuk membatasi aktivitas, istirahat yang cukup, dan menjaga kesehatan, terutama sebelum berangkat ke Arab Saudi,” ujar dia.