Pengamat Apresiasi Program Pemberdayaan Wirausaha Pemula

id Apreasiasi

Pengamat Apresiasi Program Pemberdayaan Wirausaha Pemula

Dr Thomas Ola Langoday

"Program ini bagus, karena langsung menyasar kelompok wirausahawan muda untuk mewujudkan semangat enterpreunership (jiwa kewirausahaan) di daerah-daerah perbatasan," kata Thomas Ola Langoday.
Kupang (Antara NTT) - Pengamat ekonomi dari Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang Dr Thomas Ola Langoday mengapresiasi program memberdayakan wirausaha pemula di daerah perbatasan yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM).

"Program ini bagus, karena langsung menyasar kelompok wirausahawan muda untuk mewujudkan semangat enterpreunership (jiwa kewirausahaan) di daerah-daerah perbatasan," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis.

Dekan Fakultas Ekonomi Unwira Kupang mengatakan hal itu menanggapi kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM mulai 2017 memberdayakan wirausaha pemula (WP) di daerah perbatasan antarnegara tetangga.

Bentuk pemberdayaannya dilakukan melalui program wirausaha pemula (WP) yang diberlakukan denggan pola e-proposal dimana semua pengajuan WP melalui website.

Apresiasi itu juga dilakukan karena Kementerian Koperasi dan UKM yang mengalokasikan 24.800 dari sejuta total wirausaha baru nasional yang merupakan amanah RPJMN 2015-2019.

Artinya apabila program ini berjalan dan sukses, maka WP di perbatasan Indonesia Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Nusa Tenggara Timur akan menuai dampak positifnya.

Paling kurang persoalan pengangguran yang berdampak pada tingginya jumlah angka kemiskinan dan perdagangan manusia di daerah ini bisa teratasi.

Langoday mengatakan walaupun indeks kemiskinan multidimensi di NTT terus menurun dari 4,686 pada Maret 2016 menjadi 3,827 pada September 2016, warga di daerah berpenduduk 5,2 juta jiwa ini masih menempati urutan ketiga jumlah penduduk miskin secara nasional setelah Papua dan Papua Barat.

Pemicunya, karena masyarakat miskin NTT kesulitan mendapat akses bahan bakar atau energi untuk memasak, 87,2 persen penduduk miskin NTT tidak memiliki sumber penerangan yang layak, 68,7 persen tidak memiliki akses air bersih serta 67,4 persen tidak memiliki fasilitas sanitasi yang layak.

Karena itu, kata Langoday, program pemberdayaan dari Kemenkop-UKM bagi wirausaha pemula di daerah perbatasan memang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan semangat enterpreunership (jiwa kewirausahaan) di wilayah terdepan, terluar dan terkebelakang (3T).