Kupang (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa antrean panjang yang terjadi di stasiun pengisian umum (SPBU) bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah kabupaten di NTT karena banyaknya pengepul BBM di daerah itu.
“Antrean panjang ini disinyalir adanya pembelian dari pengepul BBM bersubsidi, para konsumen yang merupakan spekulan BBM bersubsidi menggunakan sepeda motor melakukan praktek pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite secara berulang-ulang untuk diecerkan kembali,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi dari Surabaya, Minggu.
Beberapa lokasi atau kabupaten yang SPBUnya sering terjadi antrean BBM itu ada di Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Timor Leste dan juga di Kabupaten Waingapu, hingga Sumba Timur.
Dia mengatakan bahwa aktivitas pengepul BBM bersubsidi ini menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat khususnya Kota Waingapu, Sumba Timur dan saat ini jumlah penjualan eceran BBM bersubsidi semakin banyak di pinggir jalan.
Ahad mengatakan bahwa menjelaskan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah melaksanakan upaya koordinasi internal dan eksternal perusahaan.
Dari segi internal sendiri, Pertamina telah melakukan prioritas pengiriman BBM setiap pukul enam pagi tiap harinya ke SPBU. Kemudian dari segi eksternal, Pertamina telah melakukan koordinasi masif dengan pemerintah daerah dan APH terkait penertiban pedagang eceran BBM bersubsidi.
"Aktivitas pengepul BBM bersubsidi ini semakin marak terjadi dan sudah sangat menimbulkan keresahan masyarakat. Peran lintas sektor sangat dibutuhkan untuk kondisi ini, agar dapat bersama-sama dipastikan masyarakat pengguna langsung dapat memperoleh BBM bersubsidi," tegas Ahad.
Baca juga: Pertamina bina 288 mitra UMK di regional Jatimbalinus untuk naik kelas
Baca juga: Pertamina Enduro menjuarai Proliga 2025 usai tumbangkan Popsivo Polwan
Selanjutnya Ahad menjelaskan, pada Minggu (1/6) sebagai aksi nyata cepat tanggap, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus bersama Pemerintah Kabupaten Sumba Timur yang dihadiri Kepala Bagian Perekonomian dan Polres Kabupaten Sumba Timur yang dihadiri Kapolsek Kota Waingapu telah melaksanakan pemasangan spanduk bersama sebagai imbauan penyalahgunaan BBM bersubsidi bertempat di SPBU 54.87102 Waingapu.
Pada kesempatan tersebut, Kapolsek Kota Waingapu Iptu Nathan R. Ubini Kuri, memberikan himbauan tegas terkait penyalahgunaan BBM bersubsidi.
"Mulai hari ini kami mengimbau kepada masyarakat Sumba Timur dan sekitarnya untuk menaati imbauan ini dan apabila ada yang melanggar dan kedapatan menyalahgunakan BBM bersubsidi akan diproses sesuai hukum berlaku," ujar Nathan.
Ahad juga mengatakan bahwa pertamina bersama pemerintah daerah dan APH setempat akan terus melaksanakan upaya masif untuk menertibkan para spekulan yang membeli BBM untuk dijual kembali, karena hal tersebut menyebabkan antrian panjang dan penyaluran yang tidak kondusif.