Kupang (ANTARA) - Komandan Satgas Pengamanan (Dansatgaspam) Pemilu 2019 Kol (P) Heru Wahyono menegaskan netralitas TNI dalam menghadapi pemilu serentak pada 17 April 2019 tak perlu dicemaskan lagi oleh siapa pun juga.
"Netralitas sudah harga mati, dan TNI telah berkomitmen untuk menjunjung tinggi netralitasnya demi menjamin Pemilu berlangsung aman dan damai," katanya saat ditemui usai menjadi inspektur upacara dalam apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2019 di Markas Lantamal VII Kupang, Kamis (21/3).
Ia menegaskan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah menginstruksikan kepada semua prajurit TNI untuk berlaku netral dalam menghadapi pelaksanaan pestà demokrasi rakyat pada 17 April 2019.
Ia menjelaskan netralitas TNI terdiri dari sikap netral anggota dengan tidak memberi dukungan kepada salah satu kontestan peserta Pemilu 2019 maupun kepada calon presiden dan calon wakil presiden.
"Baik secara satuan atau perorangan juga tidak berkampanye atau memberi dukungan dalam bentuk apapun, Bahkan fasilitas tidak dilibatkan di luar tugas dan fungsi TNI," ujar Heru Wahyono.
Prajurit TNI dilarang oleh UU untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang, tetapi isteri dan anak-anak prajurit yang sudah berusia 17 tahun ke atas dan bukan anggota TNI wajib mencoblos.
Tidak hanya itu, kata Dansatgaspam Pemilu, prajurit TNI juga dilarang untuk memberi komentar, penilaian, diskusi, pengarahan dan pernyataan yang bersifat mempengaruhi orang lain.
Dalam menghadapi pelaksanaan pemilu serentak pada 17 April 2019, Lantamal VII/Kupang akan menyiagakan 500 personelnya untuk mem-BKO-kan Polri dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu 2019.
Baca juga: Lantamal Kupang siagakan 500 personel amankan Pemilu 2019
Baca juga: Lantamal Kupang gelar latihan pengamanan Pemilu 2019
Dansatgaspam Pemilu: Netralitas TNI tak perlu dicemaskan
"Jangan cemaskan netralitas TNI pada penyelenggaraan Pemilu 2019 mendatang. Netralitas TNI sudah harga mati," kata Dansatgaspam Pemilu 2019 Kol (P) Heru Wahyono.