Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Atambua di Kabupaten Belu, Provinsi NTT bersama Satgas Pamtas RI–RDTL Sektor Barat Yonarhanud 2/ABW/2 Kostrad memperkuat sinergi pengawasan dan pelayanan keimigrasian di wilayah perbatasan Haumeniana.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra di Atambua, Rabu, mengatakan sinergisitas itu dilakukan guna menjaga kedaulatan dan mempererat hubungan lintas batas.
“Sinergi seperti ini menjadi kunci utama menjaga kedaulatan negara sekaligus memastikan pengawasan keimigrasian berjalan efektif dan humanis,” katanya.
Dia mengatakan komitmen antara Imigrasi dan TNI di perbatasan juga terjalin untuk memperkuat kerja sama lintas sektor agar potensi pelintas ilegal dapat dicegah melalui komunikasi yang aktif dan koordinatif,.
Sinergisitas itu tidak hanya melibatkan TNI tetapi, melibatkan tokoh adat, masyarakat, tokoh agama, serta perwakilan dari Polisi perbatasan Timor Leste dan juga media massa.
Dalam silahturahmi tersebut diselingi dengan diskusi bersama mengenai situasi terkini di kawasan perbatasan RI–RDTL, Serta diskusi membahas berbagai isu aktual seperti keamanan, kegiatan lintas batas tradisional, hingga peran masyarakat dalam menjaga ketertiban.
Agus menambahkan wilayah perbatasan RI-RDTL merupakan wilayah perbatasan yang unik, karena situasi lalu lintas antarwarga masih dipengaruhi hubungan kekerabatan.
Selain itu, juga budaya, dan kearifan lokal masyarakat setempat. Pendekatan sosial budaya dinilai penting dalam menjalankan fungsi pengawasan di lapangan, sehingga tidak mengakibatkan perlintasan ilegal.
Setelah diskusi usai, para peserta melakukan pemantauan bersama terhadap patok batas negara Nomor 57 dan 58 yang berjarak sekitar satu kilometer dari Pos Haumeniana.
Kedua patok tersebut masih menjadi perhatian bersama karena status batasnya belum terselesaikan sepenuhnya.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Nusa Tenggara Timur, Arvin Gumilang, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi tersebut.
“Perbatasan bukan sekadar garis pemisah dua negara, tetapi ruang interaksi sosial, ekonomi, dan budaya yang perlu dikelola dengan bijak,” ujarnya.
Menurut dia, koordinasi yang terjalin antara Imigrasi dan Satgas Pamtas di Haumeniana mencerminkan semangat kolaborasi yang menjadi ciri khas Imigrasi modern, yang tidak hanya fokus pada pemeriksaan keimigrasian tetapi juga pemberdayaan masyarakat perbatasan.

