Kelompok perguruan silat di NTT bentrok, satu tewas

id bentrok

Kelompok perguruan silat di NTT bentrok, satu tewas

Salah seorang korban bentrokan saat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, (Kamis (6/6/2019). (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

Dua kelompok perguruan silat Kera Sakti dan Setia Hati Terate (SHT) di Kabupaten Kupang bentrok, Kamis (6/6) menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat korban mengalami luka-luka terkena anak panah.
Kupang (ANTARA) - Dua kelompok perguruan silat Kera Sakti dan Setia Hati Terate (SHT) di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur bentrok, Kamis (6/6) menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat korban mengalami luka-luka terkena anak panah.

Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Ebed Amalo yang dihubungi Kamis, membenarkan terjadinya peristiwa bentrokan antardua perguruan persilatan yang menyebab satu korban meninggal atas nama Ramos Horta Sores (19) warga RT 22/RW 09. Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur.

"Dalam bentrokan dua kelompok ini menyebabkan satu korban meninggal sedangkan empat korban lainnya mengalami luka-luka, karena terkena siraman anak panah," kata Ebed Amalo.

Ia mengatakan, korban tewas yang diduga akibat tikaman benda tajam itu diduga merupakan anggota perguruan SHT sedangkan empat korban luka merupakan anggota perguruan silat Kera Sakti.

Menurut dia, korban tewas dalam bentrokan itu telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat.

Baca juga: Ratusan warga Tanah Merah mengungsi akibat konflik

Sedangkan empat korban yang mengalami luka-luka masih dalam penanganan petugas medis pada RSUD Naibonat yang berada tidak jauh dari lokasi bentrokan kedua perguruan silat tersebut.

Ebed mengatakan situasi keamanan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kawasan depan Kantor Bupati Kupang hingga lapangan Transad Naibonat sudah dalam situasi yang kondusif.

Ia mengatakan, aparat Kepolisian Resort Kupang masih mendalami penyebab terjadinya bentrokan dua kelompok yang menyebabkan satu korban tewas itu.

"Kami masih mendalami penyebab terjadinya kerusuhan ini," demikian Ebed Amalo.

Baca juga: Warga Tanah Merah dan Oebelo siap berdamai
Baca juga: Bentrokan di Kupang sebabkan dua orang tewas