Fasilitas centra UMKM harus diperbanyak

id ekonomi perbatasan

Fasilitas centra UMKM harus diperbanyak

Para pelaku usaha dan pengurus koperasi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur sedang mengikuti kegiatan pelatihan vocational bagi koperasi dan UMKM di daerah perbatasan 2019 di Kota Kupang, Selasa (25/06/19). (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

Pemerintah Kabupaten Kupang perlu memperbanyak pembangunan sentra ekonomi di kawasan perbatasan NTT dengan Ocusse, Timor Leste guna mempercepat pembangunan ekonomi kawasan di perbatasan kedua negara.
Kupang (ANTARA) - Kepala Bidang Deputi SDM Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Khalif Musthid mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang perlu memperbanyak pembangunan sentra ekonomi di kawasan perbatasan NTT dengan Ocusse, Timor Leste guna mempercepat pembangunan ekonomi kawasan di perbatasan kedua negara.

Hal itu dikatakan Khalif Musthid ketika memberikan sambutannya dalam kegiatan pelatihan vocational bagi koperasi dan UMKM di daerah perbatasan 2019 khususnya Kabupaten Kupang yang berlangsung di Hotel Pelangi Kota Kupang, Selasa (25/6).

Ia mengatakan, Kabupaten Kupang sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Oecusse, Timor Leste, memiliki proses pembangunan ekonomi yang lebih cepat berkembang.

"Agar geliat pembangunan ekonomi di kawasan perbatasan Oecusse, Timor Leste dengan Kabupaten Kupang cepat berkembang maka perlu memperbanyak pembangunan fasilitas pemasaran usaha mikro dan menengah (UMKM) di kawasan perbatasan, sehingga geliat pembangunan di kawasan itu lebih cepat berkembang," kata Khalif Musthid.

Kegiatan pelatihan vocational bagi koperasi dan UMKM di Kabupaten Kupang diikuti 60 orang peserta dari berbagai kecamatan di kabupaten yang berbaasan dengan wilayah Timor Leste itu.

Menurut Khalif Musthid beberapa potensi ekonomi yang memiliki prospek untuk dikembangkan di kawasan perbatasan NTT seperti usaha tenun ikat, peternakan, pertanian dan perdagangan.

Khalif Musthid mengharapkan, para pelaku usaha tenun ikan agar tenun ikat tradisional NTT yang hendak dijual di kawasan perbatasan antar negara itu dikemas secara menarik sehingga nilai jualnya menjadi lebih tinggi.

Menurutnya, pertukaran ekonomi lebih cepat bekembang terjadi di lokasi pos batas Indonesia-Oecusse, Timor Leste sebagai pusat pelintas warga dari kedua negara ini. 

Baca juga: Investasi garam dorong pembangunan ekonomi Kabupaten Kupang
Baca juga: BPS: Dana PEM dorong pertumbuhan ekonomi rakyat