Usaha tambak garam di Nunkurus serap 600 pekerja lokal
Usaha tambak garam di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang yang dikerjakan PT Timor Livestock Lestari telah menyerap sedikitnya 600 pekerja lokal yang merupakan warga desa setempat.
Kupang (ANTARA) - Usaha tambak garam di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dikerjakan PT Timor Livestock Lestari telah menyerap sedikitnya 600 pekerja lokal yang merupakan warga desa setempat.
"Jumlah kami ada lebih dari 600 orang warga Nunkurus yang saat ini bekerja di tambak garam," kata Paulus (40), seorang warga Desa Nunkurus yang ditemui ANTARA di lokasi tambak garam Desa Nunkurus, Selasa (20/8).
Ia menjelaskan luas lahan yang dikelola untuk usaha tambak garam yang sudah berproduksi sekitar 11 hektare dan masih terus dilakukan pengembangan.
Menurut Paulus, hampir semua warga desa setempat sudah menjadikan usaha tambak garam tersebut sebagai sumber penghasilan dengan pendapatan setiap orang sebesar Rp100.000 per hari.
Ia mengatakan hanya beberapa pekerja saja yang berasal dari luar provinsi terutama dari Madura, Jawa Timur, yang memiliki keahlian khusus. "Kami tentu bersyukur karena banyak tenaga kerja di sini yang terserap dan punya penghasilan untuk bisa menghidupi ekonomi keluarga," katanya.
Baca juga: Kata Laiskodat, kualitas garam NTT setara dengan Australia
Ia mengatakan, kehadiran usaha tambak garam tersebut juga membuat warga bisa bertahan di desa dan tidak mencari pekerjaan sebagai pekerja migran ke luar negeri.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, saat ditemui ANTARA di lokasi tambak garam, mengatakan pemerintah daerah optimistis kehadiran usaha tambak garam tersebut dapat mengurangi angka kemiskinan di daerah setempat.
"Tidak hanya itu tapi bisa mengatasi persoalan gizi buruk dan praktik perdagangan manusia akibat keterpurukan ekonomi warga," katanya dan menambahkan saat ini baru sekitar 600 lebih tenaga kerja lokal yang terserap, namun ke depan akan bertambah seiring berjalannya pengembangan lahan garam.
"Kalau lahan sudah terbuka semua maka diperkirakan bisa ribuan atau belasan ribu tenaga kerja yang terserap sehingga kita betul-betul akan bisa menekan angka kemiskinan," demikian Jerry Manafe.
Baca juga: Gubernur NTT tinjau kesiapan panen garam di Nunkurus
Baca juga: Artikel - Mampukah NTT mengatasi defisit garam nasional?
"Jumlah kami ada lebih dari 600 orang warga Nunkurus yang saat ini bekerja di tambak garam," kata Paulus (40), seorang warga Desa Nunkurus yang ditemui ANTARA di lokasi tambak garam Desa Nunkurus, Selasa (20/8).
Ia menjelaskan luas lahan yang dikelola untuk usaha tambak garam yang sudah berproduksi sekitar 11 hektare dan masih terus dilakukan pengembangan.
Menurut Paulus, hampir semua warga desa setempat sudah menjadikan usaha tambak garam tersebut sebagai sumber penghasilan dengan pendapatan setiap orang sebesar Rp100.000 per hari.
Ia mengatakan hanya beberapa pekerja saja yang berasal dari luar provinsi terutama dari Madura, Jawa Timur, yang memiliki keahlian khusus. "Kami tentu bersyukur karena banyak tenaga kerja di sini yang terserap dan punya penghasilan untuk bisa menghidupi ekonomi keluarga," katanya.
Baca juga: Kata Laiskodat, kualitas garam NTT setara dengan Australia
Ia mengatakan, kehadiran usaha tambak garam tersebut juga membuat warga bisa bertahan di desa dan tidak mencari pekerjaan sebagai pekerja migran ke luar negeri.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, saat ditemui ANTARA di lokasi tambak garam, mengatakan pemerintah daerah optimistis kehadiran usaha tambak garam tersebut dapat mengurangi angka kemiskinan di daerah setempat.
"Tidak hanya itu tapi bisa mengatasi persoalan gizi buruk dan praktik perdagangan manusia akibat keterpurukan ekonomi warga," katanya dan menambahkan saat ini baru sekitar 600 lebih tenaga kerja lokal yang terserap, namun ke depan akan bertambah seiring berjalannya pengembangan lahan garam.
"Kalau lahan sudah terbuka semua maka diperkirakan bisa ribuan atau belasan ribu tenaga kerja yang terserap sehingga kita betul-betul akan bisa menekan angka kemiskinan," demikian Jerry Manafe.
Baca juga: Gubernur NTT tinjau kesiapan panen garam di Nunkurus
Baca juga: Artikel - Mampukah NTT mengatasi defisit garam nasional?