Kepala Desa Hadakewa dampingi Jokowi ke India

id Ikan teris

Kepala Desa Hadakewa dampingi Jokowi ke India

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langodai (ANTARA FOTO/istimewa)

Kepala Desa Hadakewa di Kabupaten Lembata, Klemens Kwaman, terpilih mendampingi Presiden Joko Widodo ke India pada September 2019, karena berhasil memajukan desa yang dipimpinnya dengan berbagai inovasi untuk menyejahterahkan masyarakat.
Kupang (ANTARA) - Kepala Desa Hadakewa di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Klemens Kwaman, terpilih mendampingi Presiden Joko Widodo ke India pada September 2019, karena berhasil memajukan desa yang dipimpinnya dengan berbagai inovasi untuk menyejahterahkan masyarakat.

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Kamis (22/8) sore mengatakan bahwa pemerintah setempat bangga karena ada kepala desa yang berprestasi di Kabupaten Lembata.

"Ini membuktikan bahwa Kepala Desa Hadakewa Klemens Kewa Ama bisa memanfaatkan Dana Desa yang ada untuk menyejaterahkan masyarakat di desanya," kata Langoday.

Langoday menceritakan awal mula kepala desa itu bisa terpilih menemani Presiden Jokowi ke India karena dia menjadi kepala desa pada tahun 2001 dengan fokus mengembangkan program ikan teri yang mulai Oktober-Maret selalu terbuang-buang di pinggir pantai.

Bahkan, kata Wakil Bupati Lembata, saat musim-musim seperti itu aroma di Desa Hadakewa bau amis karena banyak ikan kecil yang mati di pesisir pantai.
"Saat Klemens Kewa Ama menjabat sebagai kepala desa, dia  langsung membuat Desa Hadakewa bisa mandiri dengan membentuk BUMDes dengan titik fokus pada pengelolaan ikan teri," katanya.

Baca juga: Asita NTT dorong pengembangan wisata geopark di Lembata

Berkat bimbingan dan kerja sama dengan Kementerian Desa dan Kementerian Perdagangan serta dengan berbagai pelatihan dan inovasi yang dikembangkan, akhirnya pihaknya bisa menghasilkan kemasan ikan teri yang bagus dan saat ini sudah dipasarkan secara daring (online) yang pasarnya sudah kemana-mana.

Menurut Wakil Bupati Lembata, Desa Hadakewa yang dulunya setiap tahun pada Oktober-Maret dipenuhi oleh ikan kecil yang mati dan mengeluarkan aroma amis, kini sudah bersih. Bahkan saat ini, warga setempat mendapatkan pekerjaan baru dari inovasi BUMDes yang merupakan ide dari Klemens Kwaman.

Thomas Langoday menambahkan dari sejumlah desa yang dikembangkan oleh Pemkab setempat, Desa Hadakewa adalah desa yang menurutnya berhasil menerapkan program desa tematik yang setiap desa tematik mendapat bantuan penyertaan modal bagi pengembangan usaha ekonomi kreatif sebesar Rp200 juta per tahun.

Baca juga: Wabup Lembata apresiasi Pemprov NTT bangun wisata Lembata
Baca juga: BPBD Lembata siaga penuh hadapi kekeringan