Wabup Lembata apresiasi Pemprov NTT bangun wisata Lembata

id Lamalera

Wabup Lembata apresiasi Pemprov NTT bangun wisata Lembata

Tradisi menangkap ikan paus oleh para nelayan Lamalera di selatan Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok)

"Kami mengapresiasi dukungan Pemprov NTT sekarang sedang beraksi menyiapkan beberapa infrastruktur penunjang seperti mulai membenahi pembangunan jalan menuju kawasan wisata Lamalera," kata Thomas Ola Langodai.
Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langodai mengapresiasi adanya dukungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mulai membangun kawasan wisata Lamalera di Kabupaten Lembata sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di provinsi setempat.

"Kami mengapresiasi dukungan Pemprov NTT sekarang sedang beraksi menyiapkan beberapa infrastruktur penunjang seperti mulai membenahi pembangunan jalan menuju kawasan wisata Lamalera," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Selasa (23/7).

Ia menjelaskan, wilayah Lamalera yang terkenal memiliki budaya penangkapan ikan paus secara tradisional itu merupakan salah satu dari tujuh kawasan wisata (tourism estate) yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur NTT untuk dikembangkan mulai 2019.

Enam kawasan wisata lain diantaranya, Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, Gunung Mutis di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Wolwal di Kabupaten Alor, Koanara di Kabupaten Ende, Pantai Liman di Kabupaten Kupang, dan Kampung Adat Praimadita di Kabupaten Sumba Timur.

Ia menambahkan, selain membangun infrastruktur jalan, pemerintah provinsi juga memperkuat kapasitas sumber daya manusia berupa pelatihan pariwisata untuk masyarakat di Desa Lamalera. "Selain itu juga menyiapkan infrastruktur homestay dan juga kuliner yang layak bagi wisatawan," katanya.

Ia menambahkan, pengembangan kawasan wisata tersebut dilakukan dengan berorientasi pada pariwisata berbasis komunitas masyarakat setempat.

Untuk itu, lanjutnya berbagai sektor usaha turunan dari pariwisata akan dikelola masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes setempat seperti penginapan, transportasi, kuliner, kerajinan tangan, dan lainnya.

"Harapan kami dengan dukungan penguatan dari pemerintah maka BUMDes dapat bergerak secara profesional dalam mengelola usaha wisata yang bisa mendatangkan keuntungan bagi desa," katanya.

Baca juga: BUMDes kelola usaha wisata penangkapan ikan paus