100 persen zom NTT alami periode kemarau

id Kekeringan

100 persen zom NTT alami periode kemarau

Kepala BMGK Stasiun Meteorologi Kupang Apolinaris Geru. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

"Berdasarkan analisis update 20 Agustus 2019, 100 persen zom NTT berada dalam periode musim kemarau," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Kupang Apolinaris Geru.
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, saat ini 10 persen dari total zona musim (zom) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berada dalam periode musim kemarau.

"Berdasarkan analisis update 20 Agustus 2019, 100 persen zom NTT berada dalam periode musim kemarau," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Kupang Apolinaris Geru kepada ANTARA di Kupang, Jumat (23/8).

Dia mengatakan, data hari tanpa hujan (HTH) hingga 20 Agustus 2019 menunjukkan bahwa daerah di NTT, pada umumnya mengalami deret hari kering lebih dari 60 hari.
Warga membawa air bersih yang disalurkan oleh relawan dari Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Dusun Lompio, Desa Maranata, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (22/8/2019). (ANTARA FOTO/MOHAMAD HAMZAH)
Sementara prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), diprakirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang lebih dari 80 persen.

Dalam hubungan dengan kondisi cuaca tersebut, menurut dia, memenuhi syarat untuk dikeluarkan peringatan dini. Mengenai potensi dan dampak, dia mengatakan, kondisi ini akan berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.

Selain berdampak pada pengurangan ketersediaan air tanah sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih, dan meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran. Karena itu, diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan, katanya menambahkan.