Sumber-sumber mata air mulai mengering

id sumber air

Sumber-sumber mata air mulai mengering

Kondisi sumber mata air Tofa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang mulai mengering sebagai dampak musim kemarau yang melanda daerah ini, Senin (2/9/2019). (ANTARA/Benny Jahang)

"Salah satu sumber air bersih yang mulai mengering yaitu sumber mata Air Tofa di RT20/RW08 Kelurahan Tofa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang," kata Markus Ndun, salah seorang warga Maulafa.
Kupang (ANTARA) - Musim kemarau yang melanda Kota Kupang berdampak pada mengeringnya sejumlah sumber mata air yang biasa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.

"Salah satu sumber air bersih yang mulai mengering yaitu sumber mata Air Tofa di RT20/RW08 Kelurahan Tofa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang," kata Markus Ndun, salah seorang warga Maulafa saat ditemui ANTARA di Kupang, Senin (2/9).

Ia mengatakan sejak musim kemarau melanda Kota Kupang telah berdampak pada berkurangnya debit air mata air Tofa, sehingga warga setempat mengalami kesulitan mendapatkan suplai air bersih.

"Kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Tofa selama ini berasal dari sumber air Tofa, namun sejak dua bulan terakhir debit mata iir Tofa terus berkurang sehingga warga mulai beralih ke air tangki," kata Markus Ndun.

Baca juga: Debit air Bendungan Tilong menyusut, 200 embung kering

Menurut dia, meskipun biaya air tangki mahal, sekitar Rp70.000 - Rp80.000/tangki, warga Maulafa tetap membelinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik untuk mandi, cuci dan kakus.

Selain itu mata Air Oepura di Kelurahan Oepura juga mulai mengering menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Kota Kupang merupakan salah satu wilayah di NTT yang terkena dampak kekeringan ekstrim.

Sementara itu PLT Kepala PDAM Kota Kupang, Marius Seran mengatakan, kekeringan yang melanda Kota Kupang telah mengakibatkan turunya debit air pada sejumlah sumber air di daerah itu.

"Meskipun demikian, suplai air bersih dari PDAM Kota Kupang untuk pelanggan masih dapat dilayani sekalipun dalam volume yang terbatas," katanya dan menambahkan bahwa pihaknya tetap mengatur jadwal dalam distribusi agar layanan air bersih bagi masyarakat tetap berlangsung.

Baca juga: Sisa air embung untuk tanaman di Kota Kupang
Baca juga: Debit air mulai menipis