Kupang (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Elvianus Wairata mengatakan pemerintah sedang mengkaji agar lahan eks lokalisasi Karang Dempel di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak dijadikan sebagai tempat pengembangan usaha ekonomi produktif.
"Pemerintah Kota Kupang akan terus melakukan pemantauan terhadap eks lokalisasi Karang Dempel yang saat ini sudah dalam keadaan kosong. Kami tidak ingin kawasan KD menjadi lokalisasi prostitusi," kata Penjabat Sekda Kota Kupang, Elvianus Wairata ketika dihubungi di Kupang, Minggu (6/10).
Elvianus Wairata mengatakan hal itu terkait pemanfaatan lahan eks lokalisasi Karang Dempel pasca ditutup pemerintah dengan dipulangkannya puluhan pekerja seks komersial pada Jumat (4/10).
Ia mengatakan, lokasi Karang Dempel yang berada tidak jauh dari kawasan Pelabuhan Tenau Kupang dapat dimanfaatkan sebagai pusat bisnis perdagangan.
"Lokasi ini bisa dimanfaatkan kembali tetapi bukan untuk tempat prostitusi tetapi dapat dijadikan sebagai lokasi pengembangan usaha ekonomi produktif," katanya.
Baca juga: Selamat jalan para mantan PSK di KD
Baca juga: Pemkot Kupang hanya izinkan usaha hiburan di lokalisasi KD
Menurut dia lokasi Karang dempel yang berada dekat dengan pelabuhan Tenau sangat ideal sebagai lokasi pergudangan guna mendukung Pelabuhan Tenau yang telah ditetapkan sebagai pelabuhan internasional.
Ia mengatakan Pelabuhan Tenau merupakan daerah pelabuhan yang sangat ramai di NTT sehingga membutuhkan lahan yang memadai guna mendukung pembangunan ekonomi daerah ini.
Baca juga: Eks PSK KD didorong ikut program pemberdayaan ekonomi
Baca juga: Lokalisasi KD resmi ditutup pemerintah