Pemerintah tutup 156 lokalisasi prostitusi di seluruh Indonesia
Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS & KPO) Kementerian Sosial Sonny W Manalu mengatakan sebanyak 156 lokalisasi prostitusi di Tanah Air berhasil ditutup selama priode 2016-2019.
Kupang (ANTARA NTT) - Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS & KPO) Kementerian Sosial Sonny W Manalu mengatakan sebanyak 156 lokalisasi prostitusi di Tanah Air berhasil ditutup selama priode 2016-2019.
Hal itu dikatakan Sonny W. Manalu dalam kegiatan rapat koordinasi komunikasi informasi dan edukasi Kemensos RI bersama tim teknis penutupan lokalisasi Karang Dempel (KD) dalam rangka pemulangan eks PSK di lokalisasi KD di Kupang, Senin (4/3).
Ia mengatakan penutupan lokalisasi bagi para PSK merupakan program pemerintah untuk menjadikan Indonesias bebas dari lokalisasi prostitusi pada 2019.
Dia mengatakan, berdasarkan data pada Kementerian Sosial terdapat 168 lokalisasi di Tanah Air dengan puluh ribu wanita yang menjadi pekerja seks komersial.
Ia mengatakan selama empat tahun terakhir ada 156 lokalisasi yang ditutup dan puluhan ribu pekerja seks komersial (PSK) telah berhasil dikembalikan ke keluarganya masing-masing.
"Masih ada 12 lokalisasi prostitusi yang belum ditutup dan diupayakan pada tahun 2019 lokalisasi itu akan ditutup secara total," tegas Sonny.
Baca juga: Pemkot Kupang hanya izinkan usaha hiburan di lokalisasi KD
Pemerintah, kata Sonny, tidak hanya menutup tempat lokalisasi tetap juga melakukan pembinaan terhadap pelaku prostitusi seperti meningkatkan keterampilan agar mendapatkan penghasilan yang halal dan layak.
"Pemerintah merasa prihatin dengan kondisi puluhan ribu wanita yang bertahun-tahun bekerja sebagai PSK. Penutupan lokalisasi dilakukan agar kesejahteraan hidup para PSK meningkat dengan memberikan bantuan modal usaha agar para mereka tidak lagi terjerumus dalam dunia prostitusi," kata Sony menegaskan.
Sonny mengapresiasi terhadap Pemerintah Kota Kupang yang melakukan penutupan terhadap lokalisasi karang dempel (KD) pada 1 Januari 2019.
Ia mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan modal usaha terhadap para mantan penghuni Karang Dempel untuk mendukung kegiatan alih profesi ketika para PSK tiba di xdaerah asalnya masing-masing untuk membangun ekonomi keluarga.
Baca juga: Eks PSK KD didorong ikut program pemberdayaan ekonomi
Baca juga: Pemkot Kupang bantu modal usaha bagi PSK
Hal itu dikatakan Sonny W. Manalu dalam kegiatan rapat koordinasi komunikasi informasi dan edukasi Kemensos RI bersama tim teknis penutupan lokalisasi Karang Dempel (KD) dalam rangka pemulangan eks PSK di lokalisasi KD di Kupang, Senin (4/3).
Ia mengatakan penutupan lokalisasi bagi para PSK merupakan program pemerintah untuk menjadikan Indonesias bebas dari lokalisasi prostitusi pada 2019.
Dia mengatakan, berdasarkan data pada Kementerian Sosial terdapat 168 lokalisasi di Tanah Air dengan puluh ribu wanita yang menjadi pekerja seks komersial.
Ia mengatakan selama empat tahun terakhir ada 156 lokalisasi yang ditutup dan puluhan ribu pekerja seks komersial (PSK) telah berhasil dikembalikan ke keluarganya masing-masing.
"Masih ada 12 lokalisasi prostitusi yang belum ditutup dan diupayakan pada tahun 2019 lokalisasi itu akan ditutup secara total," tegas Sonny.
Baca juga: Pemkot Kupang hanya izinkan usaha hiburan di lokalisasi KD
Pemerintah, kata Sonny, tidak hanya menutup tempat lokalisasi tetap juga melakukan pembinaan terhadap pelaku prostitusi seperti meningkatkan keterampilan agar mendapatkan penghasilan yang halal dan layak.
"Pemerintah merasa prihatin dengan kondisi puluhan ribu wanita yang bertahun-tahun bekerja sebagai PSK. Penutupan lokalisasi dilakukan agar kesejahteraan hidup para PSK meningkat dengan memberikan bantuan modal usaha agar para mereka tidak lagi terjerumus dalam dunia prostitusi," kata Sony menegaskan.
Sonny mengapresiasi terhadap Pemerintah Kota Kupang yang melakukan penutupan terhadap lokalisasi karang dempel (KD) pada 1 Januari 2019.
Ia mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan modal usaha terhadap para mantan penghuni Karang Dempel untuk mendukung kegiatan alih profesi ketika para PSK tiba di xdaerah asalnya masing-masing untuk membangun ekonomi keluarga.
Baca juga: Eks PSK KD didorong ikut program pemberdayaan ekonomi
Baca juga: Pemkot Kupang bantu modal usaha bagi PSK