Lokalisasi Karang Dempel masih beroperasi

id Kupang

Lokalisasi Karang Dempel masih beroperasi

Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Retnowati. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

"Memang, pemerintah telah menutup lokalisasi tersebut, namun para PSK masih tetap menempati kawasan tersebut, karena proses pemulangan mereka ke daerah asal akan dilakukan setelah Lebaran 2019," kata Retnowati.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang terhitung sejak awal Januari 2019, telah menutup lokalisasi prostitusi terbesar di Nusa Tenggara Timur, yakni Karang Dempel (KD), namun dalam praktiknya para pekerja seks komersial (PSK) masih tetap beroperasi seperti biasa di lokalisasi tersebut.

"Memang, pemerintah telah menutup lokalisasi tersebut, namun para PSK masih tetap menempati kawasan tersebut, karena proses pemulangan mereka ke daerah asal akan dilakukan setelah Lebaran 2019," kata Kepala Dinas Sosial Kota Kupang dr Retnowati ketika dihubungi Antara di Kupang, Jumat.

Retnowati mengatakan para PSK tersebut masih menunggu proses penyelesaian administrasi berupa biaya pemulangan serta bantuan dana pemberdayaan dari Kementerian Sosial.

Ia mengatakan sebanyak 129 PSK dari berbagai daerah di Tanah Air menempati lokalisasi Karang Dempel yang berada tidak jauh dari kawasan Pelabuhan Tenau Kupang.

"Sesuai data pada Dinas Sosial Kota Kupang terdapat 129 orang PSK yang menempati lokalisasi KD, sebagian sudah pulang secara mandiri namun masih banyak yang belum pulang," kata Retno.

Dikatakannya, para mantan PSK itu belum dipulangkan ke daerah asalnya karena beberapa persyaratan administrasi untuk penerima dana pesangon dan dana pemberdayaan belum selesai dilakukan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang ditunjuk Kemensos untuk melakukan verifikasi data penerima dana bantuan itu.

Baca juga: PSK eks Karang Dempel dipulangkan secara bertahap

Retno mengatakan, dana jaminan hidup, pesangon serta dana pemberdayaan ekonomi dialokasikan dari Kementerian Sosial sehingga dibutuhkan verifikasi yang lebih akurat.

"Selesai lebaran ini akan dilakukan verifikasi administrasi yang terakhir untuk memastikan berapa mantan PSK yang memilih pulang ke daerah asalnya sehingga mudah dalam pendistribusian bantuan dana pemberdayaan dan pesangon," tegas Retno.

Menurut dia, sudah dapat dipastikan setelah lebaran kawasan lokalisasi KD yang masih ditempati para mantan PSK itu harus dikosongkan. 

Baca juga: Eks PSK KD didorong ikut program pemberdayaan ekonomi
Baca juga: Lokalisasi KD resmi ditutup pemerintah