KMP Lakaan Layani Kupang-Amfoang Sebelum Lebaran

id Lakaan

KMP Lakaan Layani Kupang-Amfoang Sebelum Lebaran

KMP Lakaan segera melayani rute pelayaran Kupang-Amfoang di ujung timur Kabupaten Kupang sebelum Lebaran 2017.

KMP perintis yang diberi nama Lakaan akan segera melayani pelayaran Kupang-Amfoang di ujung timur Kabupaten Kupang pergi-pulang sebelum Lebaran 1437 Hijriah.

Kupang (Antara NTT) - Kapal Motor Penyeberangan (KMP) perintis yang diberi nama Lakaan segera melayani pelayaran Kupang-Amfoang di ujung Timur Kabupaten Kupang pergi dan pulang sebelum Lebaran 1437 Hijriah.

"Kapal berbobot 1.685 GT ini dibuat PT Industri Kapal Indonesia (IKI), Makassar, Sulawesi Selatan telah tiba di Kupang sejak 2 Januari 2017, dan segera melayari Jalur Kupang-Naikliu-Pulau Ndao," kata General Manager PT Feri Indonesia (Persero) Cabang Kupang, Arnold Yansen di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan hal itu terkait kesiapan fasilitas angkutan laut dan penyeberangan yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang yang mudik Lebaran 1437 Hijriah dalam wilayah kepulauan ini.

"Perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil. KMP Lakaan sudah tiba di Kupang untuk melayari rute Kupang -Naikliu- Ndao. Inilah kado tahun baru 2017 untuk masyarakat Amfoang," ujarnya.

Ia mengatakan keunggulan dari kapal ini ialah dapat berlayar melintasi gelombang antara 3-4 meter.

"Ini menjawab tantangan Laut di NTT yang pada musim barat sangat menantang karena bergelombang tinggi, membutuhkan sarana transportasi laut yang layak bagi warga yang tinggal dan menetap di daerah-daerah terdepan (Amfoang berbatasan langsung dengan Timor Lsste), terluar dan terisolasi," katanya.

Dia mengatakan KMP Lakaan mampu mengangkut sekitar 196 penumpang terdiri dari 40 penumpang kelas eksekutif, 156 penumpang kelas ekonomi, 20 anak buah kapal (ABK) serta 25 kendaraan terdiri dari 15 mobil berukuran sedang dan 10 kendaraan berukuran lebar.

Manan GM Feri di Tual Maluku ini mengatakan KMP Lakaan merupakan kapal laut kedua setelah sebelumnya tepatnya pada 9 Desember 2015, dilakukan uji coba pelayaran perdana ke Pelabuhan Hansisi di Pulau Semau dengan KMP Ile Labalekan.

"Itulah untuk pertama kalinya kapal ferry bersandar di Hansisi, menjadi hadiah Natal dan tahun baru buat masyarakat Pulau Semau," katanya.

Pada Januari 2017 kerinduan bertahun-tahun warga Amfoang yang selama ini kesulitan mengakses transportasi laut, darat dan udara ke ibu Kota Kabupaten Kupang di Oelamasi bahkan ibu kota Provinsi NTT di Kota Kupang (meskipun ditempuh 15 jam perjalanan darat) akhirnya terjawab.

Daerah Amfoang katanya cukup lama terisolir. "Transportasi darat sudah saya dan Pemerintah Kabupaten Kupang perjuangkan dengan hadirnya jalur poros tengah," katanya.

Namun bentangan wilayah yang luas, mengakibatkan wilayh itu belum sepenuhnya dijangkau jalur darat.

Masyarakat Amfoang yang terus mendambakan hadirnya transportasi laut untuk memperpendek jarak sekaligius membuka isolasi wilayah akhirnya terwujud.

Apalagi KMP Lakaan dirakit khsus untuk berlayar ke daerah-daerah dengan status "3T" Terdepanm Teluar dan Tertinggal yang memiliki wilayah perairan laut dengan ketinggian gelombang antara 3-4 meter.

"Ini menjawab tantangan laut NTT, yang pada musim tertentu (musim barat) ombaknya sangat menantang," katanya.