NTT prioritaskan transaksi ekonomi pada Festival Li Ngae

id Festival pariwisata

NTT prioritaskan transaksi ekonomi pada Festival Li Ngae

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

"Ada pergeseran pendekatan dalam pelaksanaan festival Li Ngae di Pulau Semau kali ini dengan prioritas lebih pada transaksi ekonomi," kata Wayan Darmawa..
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa mengatakan pemerintah provinsi memprioritaskan transaksi ekonomi pada Festival Li Ngae di Pulau Semau, Kabupaten Kupang pada 18-25 Oktober mendatang.

"Ada pergeseran pendekatan dalam pelaksanaan festival Li Ngae di Pulau Semau kali ini dengan prioritas lebih pada transaksi ekonomi," katanya kepada ANTARA di Kupang, Jumat (11/10).

Dia menjelaskan, dalam festival kali ini, pihak penyelenggara kegiatan tidak menyediakan fasilitas secara gratis bagi pengunjung seperti transportasi maupun makanan dan minuman.

Para tamu yang datang, lanjutnya, akan membeli paket tertentu untuk ikut menikmati festival, seperti paket untuk transportasi, penginapan, dan makan minum.

Baca juga: Festival pariwisata di NTT belum mampu datangkan wisman secara masif
Baca juga: Merangsang lama tinggal wisatawan di NTT lewat festival


"Jadi penyelenggara yang menyiapkan misalnya transportasi ke Pulau Semau dan ke berbagai objek wisata sekitarnya, dan lainnya disiapkan paket-paketnya," katanya.

Wayan menjelaskan, pendekatan pelaksanaam festival ini berbeda dengan berbagai festival yang selama ini digelar di provinsi setempat yang lebih berorientasi pada pelestarian dan promosi.

"Kalau sebelumnya belum ke aspek nilai ekonominya, misalnya kalau kita keluarkan Rp1 miliar bisa dapat Rp2 miliar, belum sampai ke tahap itu," katanya.

Mantan Kepala Bappeda NTT itu mengatakan, pemerintah Provinsi menginginkan agar pelaksanaan festival pariwisata memberikan dampak perekonomian yang dirasakan langsung masyarakat setempat.

Karena itu, lanjut dia, pelaksanaan festival-festival ke depan akan lebih mengedepankan pada pendekatan transaksi ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor usaha masyarakat setempat.

"Memang secara konten, festival-festival kita sudah bagus tapi nilai ekonominya yang harus kejar lagi dengan melibatkan berbagai pihak terutama masyarakat," katanya.

Baca juga: Sumba Timur kembali menggelar parade 1001 kuda Sandewood
Baca juga: NTT gelar enam festival pariwisata dalam bulan ini