Ricky Nelson tetap jadi pelatih sepak bola NTT
"Memang penentuan pelatih dan manajer itu oleh Asprov PSSI NTT, namun kita sudah lihat dan mengetahui hasil kerja pelatih dan manajer, mungkin bisa dipilih lagi," kata Lambert Tukan.
Kupang (ANTARA) - Asprov Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) NTT menyatakan tetap menunjuk Ricky Nelson dan Jimmi Sianto sebagai pelatih kepalda dan manajer untuk melatih tim sepak bola NTT yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
"Memang penentuan pelatih dan manajer itu oleh Asprov PSSI NTT, namun kita sudah lihat dan mengetahui hasil kerja pelatih dan manajer, mungkin bisa dipilih lagi," kata Sekjen Asprov PSSI NTT Lambert Tukan kepada wartawan di Kupang, Selasa (10/12).
Namun, Lambert mengaku walaupun dirinya sudah menyampaikan hal tersebut, pastinya akan disampaikan lagi setelah ada rapat internal di PSSI NTT.
"Bisa dibilang siapa yang menabur, siapa yang menuainya. Jadi nanti kepastiannya akan disampaikan, apakah tetap Ricky Nelson menjadi pelatih atau tidak," ujar dia.
Baca juga: NTT akhirnya lolos ke PON 2020 Papua, setelah 30 tahun masa penantian
Menanggapi hal tersebut Jimmi Sianto yang ditemui di Kupang bersama rombongan tim sepak bola NTT, mengaku bahwa apapun yang diberikan atau yang dipercayakan akan diembannya.
Namun, ujar dia, akan ada perbedaan antara tim yang dibentuk pada Pra-PON dan PON, mengingat saat PON nanti tim-tim yang hadir adalah tim yang kuat.
"Saya tentu menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang akan diberikan kepada saya untuk kembali menangani tim sepak bola NTT di PON 2020. Saya kira perlu ada diskusi lagi dengan pelatih," ujar dia.
Ia mengaku tak memasang target yang kecil, target dia saat PON nanti adalah langsung meraih medali emas, sebab itu akan menjadi kebanggaan bagi NTT.
Menurut dia, banyak hal yang perlu diperbaiki untuk PON nanti, tetapi untuk saat ini ia ingin fokus istirahat sebelum lanjut ke PON jika dipilih lagi oleh PSSI NTT.
Sementara itu Ricky Nelson yang dihubungi mengatakan menyerahkan kembali ke PSSI NTT untuk proses selanjutnya.
"Untuk Pra-PON tugas saya sudah selesai. Saya ingin liburan dulu. Saya kembalikan lagi ke PSSI untuk berikutnya," tambah dia.
Baca juga: Sudah saatnya pegiat sepak bola di NTT bersatu
Baca juga: Mental pemain NTT harus dibenahi
"Memang penentuan pelatih dan manajer itu oleh Asprov PSSI NTT, namun kita sudah lihat dan mengetahui hasil kerja pelatih dan manajer, mungkin bisa dipilih lagi," kata Sekjen Asprov PSSI NTT Lambert Tukan kepada wartawan di Kupang, Selasa (10/12).
Namun, Lambert mengaku walaupun dirinya sudah menyampaikan hal tersebut, pastinya akan disampaikan lagi setelah ada rapat internal di PSSI NTT.
"Bisa dibilang siapa yang menabur, siapa yang menuainya. Jadi nanti kepastiannya akan disampaikan, apakah tetap Ricky Nelson menjadi pelatih atau tidak," ujar dia.
Baca juga: NTT akhirnya lolos ke PON 2020 Papua, setelah 30 tahun masa penantian
Menanggapi hal tersebut Jimmi Sianto yang ditemui di Kupang bersama rombongan tim sepak bola NTT, mengaku bahwa apapun yang diberikan atau yang dipercayakan akan diembannya.
Namun, ujar dia, akan ada perbedaan antara tim yang dibentuk pada Pra-PON dan PON, mengingat saat PON nanti tim-tim yang hadir adalah tim yang kuat.
"Saya tentu menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang akan diberikan kepada saya untuk kembali menangani tim sepak bola NTT di PON 2020. Saya kira perlu ada diskusi lagi dengan pelatih," ujar dia.
Ia mengaku tak memasang target yang kecil, target dia saat PON nanti adalah langsung meraih medali emas, sebab itu akan menjadi kebanggaan bagi NTT.
Menurut dia, banyak hal yang perlu diperbaiki untuk PON nanti, tetapi untuk saat ini ia ingin fokus istirahat sebelum lanjut ke PON jika dipilih lagi oleh PSSI NTT.
Sementara itu Ricky Nelson yang dihubungi mengatakan menyerahkan kembali ke PSSI NTT untuk proses selanjutnya.
"Untuk Pra-PON tugas saya sudah selesai. Saya ingin liburan dulu. Saya kembalikan lagi ke PSSI untuk berikutnya," tambah dia.
Baca juga: Sudah saatnya pegiat sepak bola di NTT bersatu
Baca juga: Mental pemain NTT harus dibenahi