Seorang ayah bersama anaknya terluka akibat sambaran petir

id tersambar petir

Seorang ayah bersama anaknya terluka akibat sambaran petir

Samuel Killa Saduk (35) warga Kelurahan Babau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur terluka pada bagian dada dan perut akibat sambaran petir, Kamis (26/12/2017). (ANTARA/HO-Polres Kupang)

Samuel Killa Sadukh (35) dan anaknya, Bianca Killa Sadukh (5), terkena sambaran petir saat mereka sedang berteduh di pondoknya usai berkebun di Aerbauk.
Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA) - Samuel Killa Sadukh (35), seorang ayah bersama anaknya Bianca Killa Sadukh yang berusia 5 tahun, mengalami luka parah akibat disambar petir saat hujan lebat sedang terjadi di wilayah Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, Kamis (26/12).

Lurah Babau Robianto Meok ketika dihubungi Antara pada Jumat (27/12) mengatakan bahwa Samuel Killa Sadukh (35) dan anaknya, Bianca Killa Sadukh (5), terkena sambaran petir saat mereka sedang berteduh di pondoknya usai berkebun di Aerbauk.

Menurut perwira Urusan Hubungan Masyarakat Polres Kupang Randy Hidayat, petir menyambar Samuel yang sedang menggendong anaknya sehingga mereka jatuh dan tidak sadarkan diri.

"Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas Oesao untuk mendapat perawatan karena kedua korban mengalami luka memar pada bagian dada dan perut akibat sambaran petir," kata Randy Hidayat. 

Menurut Robianto, kedua korban sambaran petir kemudian dirujuk ke RSU Prof Dr WZ Johannes Kupang untuk mendapat perawatan lebih intensif.

Kasus sambaran petir kali ini, menurut Robianto, merupakan kasus kedua setelah petir pekan lalu merobohkan satu rumah warga, namun tidak meminta korban jiwa.
Sejumlah Petani Di Banjar Tersambar Petir (ANTARA FOTO/Dok)