Semua wilayah di NTT sudah memasuki musim hujan

id Hujan di NTT

Semua wilayah di NTT sudah memasuki musim hujan

Apolinaris Geru sedang memberikan materi pada pertemuan dengan petugas penyuluh lapangan (PPL). (ANTARA/Bernadus Tokan)

"Hasil analisa data hujan dari semua daerah di NTT terakhir pada 10 Januari 2020, menunjukkan bahwa semua zona musim di NTT sudah memasuki awal musim hujan," kata Apolinaris Geru..
Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolinaris Geru mengatakan, semua zona musim (zom) atau wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur telah memasuki awal musim hujan 2019/2020.

"Hasil analisa data hujan dari semua daerah di NTT terakhir pada 10 Januari 2020, menunjukkan bahwa semua zona musim di NTT sudah memasuki awal musim hujan," kata Apolinaris Geru kepada Antara di Kupang, Senin (13/1) terkait awal musim hujan di NTT.

Apolonaris Geru juga mengakui bahwa awal musim hujan 2019/2020 ini memang mundur atau mengalami keterlambatan dari normalnya.

"Ada zona musim yang awal musim hujannya sesuai normalnya, dan ada yang mundur (terlambat) dari normalnya," katanya menjelaskan.

Keterlambatan awal musim hujan ini disebabkan karena adanya Monsun Asia (yang membawa uap air) dan menyebabkan musim hujan di Indonesia datangnya terlambat.

Sementara Monsun Australia (bersifat kering) dan menyebabkan musim kemarau di Indonesia masih dominan bertiup juga sampai dengan awal Desember 2019.

Ia menambahkan, walaupun sebagian zona baru memasuki awal musim hujan pada Januari 2020, tetapi tetapi disebut awal musim hujan 2019/2020 karena pada bulan April 2020, sudah masuk musim kemarau. 
Sejumlah ekor sapi sedang mencari makan di lokasi sawah tadah hujan yang sudah mengering akibat kekeringan yang melanda Desa Nunkurus, Kabupaten Kupang, NTT (21/8/2019).(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha).
Kategori menengah
BMKG Kupang juga mencatat bahwa wilayah NTT umumnya masih mengalami curah hujan dengan kategori menengah (51-150 mm).

"Analisis curah hujan dasarian I Januari 2020, pada umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori Menengah (51-150 mm)," kata Apolinaris Geru menambahkan.

Tetapi menurut dia, di sebagian kecil Kabupaten Manggarai, sebagian kecil Manggarai Barat, sebagian kecil Ngada, Ende, Sikka, sebagian besar Sumba Timur, sebagian kecil Kupang, sebagian besar Timor Tengah Selatan, sebagian besar Malaka, dan sebagian besar Belu mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm).

Sedangkan di sebagian besar Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, sebagian Ngada, sebagian Ende, sebagian Sikka, sebagian besar Flores Timur, sebagian besar Lembata, sebagian kecil Sumba Timur, sebagian kecil Rote Ndao serta sebagian kecil Kota Kupang dengan kategori tinggi (151-300 mm).

Selain itu, di sebagian kecil Kabupaten Manggarai Barat serta sebagian kecil Kabupaten Manggarai dengan kategori sangat tinggi (>300 mm).

Mengenai peluang curah hujan, dia mengatakan, berdasarkan peta prakiraan peluang curah hujan dasarian II Januari 2020, diketahui bahwa pada umumnya wilayah NTT diprakirakan memiliki peluang curah hujan 51-100 mm sebesar 61–100 persen.

Namun untuk sebagian kecil Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai Timur, sebagian Kabupaten Rote Ndao, sebagian besar Kota Kupang, sebagian Kupang dan sebagian kecil Belu diprakirakan memiliki peluang curah hujan 101 - 150 mm sebesar 61 – 80 persen.