Kasus serangan DBD di Sikka bertambah lagi

id DBD, kabupaten sikka,klb,ntt

Kasus serangan DBD di Sikka bertambah lagi

Seorang ibu sedang menjaga anaknya yang sedang sakit akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (10/03/20). ANTARA/Kornelis Kaha.

Pemerintah Kabupaten Sikka hingga saat ini terus berusaha agar kasus DBD segera mengalami penurunan hingga angka nol.
Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, melaporkan hingga Selasa (10/3) malam Pukul 19.00 WITA, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten itu sudah bertambah lagi menjadi 1.216 kasus.

"Sampai malam ini laporan terakhir dari seluruh puskesmas dan RS di Kabupaten Sikka, jumlah kasus DBD sudah bertambah, yakni mencapai 1.216 kasus," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus kepada ANTARA di Maumere, Selasa (10/3) malam.

Baca juga: Korban meninggal akibat DBD Sikka jadi 14 orang

Dia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan terakhir kasus DBD di Kabupaten Sikka yang sudah memasuki kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) tahap empat.

Petrus menambahkan bahwa dengan jumlah yang ada maka, telah terjadi penambahan jumlah kasus sebesar 21 kasus dari hari sebelumnya yang berjumlah 1.195 kasus.

"Terjadi kenaikan sebesar 21 kasus DBD hingga malam ini, dan ini merupakan kasus DBD terbesar dan terparah dalam sejarah Kabupaten Sikka," tambah dia.

Sementara itu jumlah pasien DBD yang telah meninggal dunia sampai dengan saat ini bertambah menjadi 14 orang dan yang dirawat pada sejumlah fasilitas kesehatan di daerah setempat sudah mencapai 114 orang atau menurun dari sebelumnya berjumlah 130 orang.

Ratusan pasien yang terserang penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti yang dirawat itu tersebar di tiga rumah sakit yakni RSUD TC Hillers, RS Kewapante dan RS Lela.

Baca juga: RSUD TC Hillers tampung pasien DBD di ruang perawatan bedah

Baca juga: Polres Sikka kerahkan personel bersihkan sampah dan berantas sarang nyamuk

Pemerintah Kabupaten Sikka hingga saat ini terus berusaha agar kasus DBD segera mengalami penurunan hingga angka nol.

Berbagai usaha yang dilakukan adalah dikeluarkannya Instruksi Bupati Sikka untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) selama 14 hari ke depan yang dimulai sejak Senin (9/3) kemarin.

Selain itu, pembagian autan dan bubuk abate juga terus dilakukan pemerintah setempat. Namun, lanjut Herelemus, masih dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk tambahan autan untuk dibagi-bagikan ke anak-anak di sekolah.

Hal ini karena dari 14 orang yang meninggal akibat DBD sebagian besar adalah anak-anak yang berusia 15 tahun ke bawah.

Baca juga: Menteri Kesehatan kerahkan tim medis dari Jakarta tangani DBD di Sikka