Kapolda NTT prihatin dengan kondisi para pasien DBD di Sikka
"Saya juga secara pribadi merasa sangat kasihan karena anak-anak di usia yang masih dini, dua tahun ke bawah diinfus sungguh ini menjadi perhatian kita bersama," kata Irjen Pol Hamidin...
Maumere, Kabupaten Sikka (ANTARA) - Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Polisi Hamidin mengaku prihatin dengan kondisi para pasien demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD TC HIllers Maumere di Kabupaten Sikka.
"Sungguh saya sangat prihatin karena saya melihat DBD ini hadir manakala kita secara nasional bahkan global menghadapi isu COVID-19 dan ini juga menjadi perhatian kita bersama," katanya kepada wartawan di Maumere, Sabtu (14/3).
Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Maumere untuk meninjau secara langsung sejumlah pasien DBD yang dirawat khususunya di RSUD dr. Tc Hillers.
Kapolda NTT bersama istrinya, Ny. Julacmi Hamidin, juga menyerahkan beberapa bantuan berupa raket nyamuk listrik, kelambu dan juga obat nyamuk elektrik.
Tak hanya itu Kapolda bersama istrinya juga sempat berbincang-bincang dengan keluarga pasien DBD dan juga memberikan penguatan.
Jnderal polisi berbintang dua itu mengaku kasihan, karena ia melihat sendiri banyak anak-anak di usia yang belum mencapai sebulan sudah mendapatkan penyakit yang berbahaya itu.
"Saya juga secara pribadi merasa sangat kasihan karena anak-anak di usia yang masih dini, dua tahun ke bawah diinfus sungguh ini menjadi perhatian kita bersama," katanya.
Baca juga: Korban meninggal akibat DBD Sikka jadi 14 orang
Orang nomor satu di Polda NTT itu juga menambahkan bahwa saat menggelar rapat dengan pemerintah daerah setempat, pihaknya juga sudah menyampaikan bahwa untuk ke depannya masalah DBD di daerah itu bisa dicegah secara bersama-sama.
Ia pun mengatakan bahwa penyebab DBD itu sendiri lebih banyak pada faktor kebersihan lingkungan. Oleh karena itu diperlukan kerja sama semua pihak sehingga kejadian DBD ini seperti saat ini tak terulang lagi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus ditempat yang sama, mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah kasus DBD di kabupaten itu sudah meningkat menjadi 1.312 dari sebelumnya 1.290 kasus.
Baca juga: DBD di Sikka sudah capai 1.234 kasus
"Sementara itu pasien yang dirawat berjumlah 94 orang yang tersebar di tiga rumah sakit seperti RSUD TC Hillers, RS Kewapante dan RS Lela. Sementara yang meninggal berjumlah 14 orang," tutur dia.
Petrus menambahkan untuk kebutuhan yang dibutuhkan saat ini adalah analiser hematologi, untuk mendeteksi awal virus demam berdarah dengue di kabupaten itu.
Baca juga: Sebanyak 1.189 pasien DBD di Sikka sembuh
"Sungguh saya sangat prihatin karena saya melihat DBD ini hadir manakala kita secara nasional bahkan global menghadapi isu COVID-19 dan ini juga menjadi perhatian kita bersama," katanya kepada wartawan di Maumere, Sabtu (14/3).
Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Maumere untuk meninjau secara langsung sejumlah pasien DBD yang dirawat khususunya di RSUD dr. Tc Hillers.
Kapolda NTT bersama istrinya, Ny. Julacmi Hamidin, juga menyerahkan beberapa bantuan berupa raket nyamuk listrik, kelambu dan juga obat nyamuk elektrik.
Tak hanya itu Kapolda bersama istrinya juga sempat berbincang-bincang dengan keluarga pasien DBD dan juga memberikan penguatan.
Jnderal polisi berbintang dua itu mengaku kasihan, karena ia melihat sendiri banyak anak-anak di usia yang belum mencapai sebulan sudah mendapatkan penyakit yang berbahaya itu.
"Saya juga secara pribadi merasa sangat kasihan karena anak-anak di usia yang masih dini, dua tahun ke bawah diinfus sungguh ini menjadi perhatian kita bersama," katanya.
Baca juga: Korban meninggal akibat DBD Sikka jadi 14 orang
Orang nomor satu di Polda NTT itu juga menambahkan bahwa saat menggelar rapat dengan pemerintah daerah setempat, pihaknya juga sudah menyampaikan bahwa untuk ke depannya masalah DBD di daerah itu bisa dicegah secara bersama-sama.
Ia pun mengatakan bahwa penyebab DBD itu sendiri lebih banyak pada faktor kebersihan lingkungan. Oleh karena itu diperlukan kerja sama semua pihak sehingga kejadian DBD ini seperti saat ini tak terulang lagi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus ditempat yang sama, mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah kasus DBD di kabupaten itu sudah meningkat menjadi 1.312 dari sebelumnya 1.290 kasus.
Baca juga: DBD di Sikka sudah capai 1.234 kasus
"Sementara itu pasien yang dirawat berjumlah 94 orang yang tersebar di tiga rumah sakit seperti RSUD TC Hillers, RS Kewapante dan RS Lela. Sementara yang meninggal berjumlah 14 orang," tutur dia.
Petrus menambahkan untuk kebutuhan yang dibutuhkan saat ini adalah analiser hematologi, untuk mendeteksi awal virus demam berdarah dengue di kabupaten itu.
Baca juga: Sebanyak 1.189 pasien DBD di Sikka sembuh