DBD di Sikka sudah capai 1.234 kasus

id DBD, KLB, kasus dbd,sikka,ntt

DBD  di Sikka sudah capai 1.234 kasus

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT,Rabu (11/3/2020).ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Kalau dihitung sampai dengan sore ini terjadi penambahan jumlah kasus sebanyak 18 kasus, sehingga total kasus DBD di Kabupaten Sikka sudah menjadi 1.234 kasus, kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sikka Petrus Herlemus kepada Antara di Maumere
Maumere, Kabupaten Sikka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka, NTT, melaporkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten itu hingga Rabu (11/3) terus mengalami peningkatan dan jumlahnya sudah mencapai 1.234 dari sehari sebelumnya 1.216 kasus.

"Kalau dihitung sampai dengan sore ini terjadi penambahan jumlah kasus sebanyak 18 kasus, sehingga total kasus DBD di Kabupaten Sikka sudah menjadi 1.234 kasus," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sikka Petrus Herlemus kepada Antara di Maumere, Rabu (11/3).

Ia mengatakan walaupun jumlah kasus DBD di kabupaten itu mengalami peningkatan, namun jumlah yang dirawat mulai enurun  tapi belum signifikan.

Sampai dengan saat ini jumlah pasien yang dirawat juga cenderung mengalami penurunan sebab sampai dengan saat ini yang dirawat di tiga RS di kabupaten itu mencapai 105 pasien, turun dari 130 pasien di hari sebelumnya.
Baca juga: Bupati: drainase yang buruk penyebab DBD di Sikka

"Ada penurunan sebesar 25 kasus untuk pasien yang dirawat di tiga RS di Kabupaten Sikka ini, yakni RS TC Hillers, RS Kewapante dan RS Lela," tambah dia.

Menurut dia dampak dari pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) selama 14 hari yang kini baru berjalan tiga hari cukup positif.

Pelaksaan PSN bertujuan memutus mata rantai penyebaran jentik nyamuk di kabupaten itu, dan selama ini pelaksaan PSN sendiri dipantau langsung oleh Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

Pihaknya menargetkan dengan PSN itu status kejadian luar biasa (KLB) DBD di daerah kabupaten itu yang sudah memasuki tahap empat bisa segera dicabut.

"Sampai dengan tanggal 18 Maret jika terus terjadi penurunan kasus maka status KLB bisa kita cabut. Kita harapkan demikian," tutur dia lagi.
Baca juga: Menteri Kesehatan kerahkan tim medis dari Jakarta tangani DBD di Sikka

Lebih lanjut kata dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka juga saat ini sudah menyiapkan laboratorium khusus pasien suspek DBD secara gratis.

"Jadi kalau ada rujukan dari puskesmas untuk cek darah masyarakat dapat cek darah secara gratis di laboratorium itu," tambah dia.