Warga NTT diingatkan waspadai transmisi lokal COVID-19

id COVID NTT,Dinkes NTT

Warga NTT diingatkan waspadai transmisi lokal COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dominikus Minggu Mere. (ANTARA/Benny Jahang)

Kemungkinan besar masih akan ada lagi kasus positif COVID-19 di NTT.
Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dominikus Minggu Mere meminta masyarakat mewaspadai terjadinya penyebaran virus corona baru (COVID-19) melalui transmisi atau penularan lokal.

"Kami perlu mengingatkan warga NTT untuk tidak menganggap enteng terhadap kasus positif COVID-19 yang telah menyebar di dua kabupaten di NTT," katanya di Kupang, Selasa (5/5) terkait penanggulangan COVID-19 di NTT setelah 10 orang terkonfirmasi positif COVID-19.

Menurut dia, kemungkinan besar masih akan ada lagi kasus positif COVID-19 di NTT.

"Setelah berfungsinya laboratorium RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang sebagai tempat pemeriksaan swab COVID-19 maka hasil pemeriksaan swab terhadap pasien semakin cepat diketahui, sehingga kemungkinan akan ada kasus baru sangat terbuka," katanya.

Menurut dia, semakin cepat mendapatkan hasil pemeriksaan swab akan berdampak positif untuk mempercepat melakukan pelacakan terhadap warga yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif COVID-19.

"Kami mengharapkan tidak terjadi transmisi lokal yaitu penularan virus corona baru atau COVID-19 melalui penularan lokal. Sepuluh kasus positif COVID-19 di NTT saat ini merupakan kasus impor dari klaster Gowa, Sulawersi Selatan dan Sukabumi, Jawa Barat," kata Dominikus Minggu Mere.

Menurut dia, penularan COVID-19 secara lokal harus dihindari mengingat topografi NTT terdiri atas berbagai pulau memungkinkan terbentuk klaster-klaster baru COVID-19 apabila masyarakat tidak melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 secara lokal.

"Dalam kondisi fasilitas kesehatan dan sumber daya yang terbatas tentu akan kewalahan apabila terjadi ledakan kasus COVID-19 melalui transmisi lokal di NTT," kata dia.

Ia berharap, masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu untuk taat terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah, seperti selalu menggunakan masker, jaga jarak dan tidak menciptakan kerumunan warga, serta membiasakan cuci tangan secara rutin sehingga bisa mencegah terjadinya penularan COVID-19.

Baca juga: RSUD Johannes Kupang siap periksa sampel swab COVID-19
Baca juga: NTT siapkan pesawat khusus angkut swab COVID-19 ke Kupang