Antisipasi lonjakan harga, Bulog NTT mulai gelar operasi pasar gula pasir

id Bulog, NTT, Kota Kupang

Antisipasi lonjakan harga, Bulog NTT mulai gelar operasi pasar gula pasir

Bulog gelar operasi pasar di sejumlah pasar di Kota Kupang. Antara/Ho-Bulog NTT.

....terdapat lima kios yang kita distribusikan gula pasir untuk operasi pasar dengan harga Rp12.500 per kilogram
Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai melakukan operasi pasar gula pasir di sejumlah pasar di Kota Kupang untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang perayaan Idul Fitri.

Kepala Humas Perum Bulog Kantor Wilayah NTT Zulkarnaen kepada ANTARA di Kupang, Sabtu (16/5), mengatakan operasi pasar itu berlangsung di Pasar Oeba, Pasar Oebobo, Pasar Kasih Naikoten dan dua pasar lainnya di Kota Kupang.

"Dari lima pasar itu terdapat lima kios yang kita distribusikan gula pasir untuk operasi pasar dengan harga Rp12.500 per kilogram," katanya terkait operasi pasar gula pasir yang dilakukan oleh Bulog NTT.

Ia mengatakan harga tersebut sudah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula pasir sehingga pedagang wajib menjual gula pasir dengan HET.

Sementara itu, berdasarkan pantauan ANTARA, harga jual gula pasir di sejumlah pasar di Kota Kupang sempat mencapai Rp16.000 per kilogram, meski pemerintah sudah menetapkan HET sebesar Rp12.500 per kilogram.

"Gula pasir sekarang per kilonya mencapai Rp16.000, dan ini sudah naik sejak beberapa minggu yang lalu," kata Melky, seorang pedagang yang ditemui di Pasar Kasih Naikoten, Kota Kupang.

Menurut dia, kenaikan harga gula pasir itu sudah menjadi tradisi terutama jelang hari besar keagamaan.

Berdasarkan Peraturan Presiden No.73 tahun 2015 tentang penetapan dan penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan barang penting, pemerintah telah menetapkan tiga barang kebutuhan pokok yang harus satu harga di pasaran.

Ketiga barang kebutuhan pokok tersebut adalah gula pasir Rp12.500 per kilogram, minyak goreng Rp11.000 per kilogram dan daging beku eceran harga tertinggi Rp80.000 per kilogram.

Menanggapi adanya harga kebutuhan pokok yang menyimpang dari peraturan presiden tersebut, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Dody Edward saat kunjungan kerja ke Kupang mengharapkan agar Dinas Perdagangan dan Bulog Divre NTT mempunyai peran penting dalam memantau harga gula di pasaran.