Kupang, (Antara NTT) - Permintaan kelapa muda di Kota Kupang, meningkat hingga dua kali lipat selama bulan suci Ramadan 1438 Hijriah, sehingga membuat para pedagang kewalahan dalam melayani permintaan warga.
"Permintaan kelapa muda selama Ramadan meningkat tajam sehingga terpaksa mendatangkan dari wilayah lain di Kabupaten Kupang seperti dari Buraen dan Amarasi Selatan untuk memenuhi stok," kata Yorim (40) seorang penampung dan pengecer buah kelapa muda di Kota Kupang, Senin, (5/6).
Biasanya, dia mendatangkan kelapa dari Baun, Kecamatan Amarasi Barat dan sebagian dari Amarasi Timur Kabupaten Kupang.
"Kami merasa kewalahan melayani permintaan para pedagang kelapa muda yang datang dari Kabupaten Kupang serta Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kota Kupang," kata pengecer yang hari-hari biasa menjual kelapa muda sekitar satu ton dengan harga Rp5.000/butir.
"Saat ini kebutuhan kelapa muda mencapai dua ton," tambahnya.
Sementara itu Wempi (38) mengaku selama ini permintaan kelapa muda bisa terpenuhi karena mendatangkan dari wilayah Takari Kecamatan Takari dan Oemofa KEcamatan Amabi Oefeto Timur.
"Para pedagang itu sudah berlangganan sehingga hampir setiap hari dipasok dari dua daerah itu ke Kota Kupang dan sekitarnya," katanya.
Permintaan kelapa muda selama Ramadan meningkat karena buah tersebut menjadi minuman berbuka puasa.
Kelebihan kelapa muda hingga kini masih diburu masyarakat karena minuman yang menyehatkan dan bisa mematikan racun dalam tubuh juga tidak memiliki efek samping.
Konsumen kebanyakan membeli kelapa muda yang dibelah dan air serta buah kelapa dibungkus plastik untuk dibawa pulang, tetapi juga ada yang membeli buah kelapa muda utuh, katanya menjelaskan.

