Pestisida Ramah Lingkungan Digunakan Basmi Belalang

id Jagung

 Pestisida Ramah Lingkungan Digunakan Basmi Belalang

Pengamat Pertanian Agribisnis dari Universitas Nusa Cendana Kupang Ir. Leta Rafael Levis, M.Rur.Mnt

"Apabila pestisida yang dikirim pemerintah provinsi NTT ke Sumba Timur itu jenisnya ramah lingkungan maka tidak perlu dipersoalkan, namun bila tidak ramah lingkungan (unsur kimianya tinggi) tidak diperbolehkan karena berdampak luas bagi makluk hidup


Kupang, (AntaraNTT) - Pengamat Pertanian Agribisnis dari Universitas Nusa Cendana Kupang Ir. Leta Rafael Levis, M.Rur.Mnt mengatakan penggunanaan pestisida ramah lingkungan dibolehkan untuk membasmi hama belalang kembara yang tengah menyerang tanaman pertanian di Sumba Timur.


"Apabila pestisida yang dikirim pemerintah provinsi NTT ke Sumba Timur itu jenisnya ramah lingkungan maka tidak perlu dipersoalkan, namun bila tidak ramah lingkungan (unsur kimianya tinggi) tidak diperbolehkan karena berdampak luas bagi makluk hidup lainnya terutama hewan dan manusia," katanya di Kupang, Selasa.


Ketua Komisi Penyuluh Pertanian NTT ini mengemukakan pendapat tersebut terkait pro dan kontra dari berbagai kalangan terutama akademisi dan praktisi yang tergabung dalam Forum Academia Nusa Tenggara Timur (FAN) dan pihak lainnya yang menentang upaya pembasmian hama belalang Kembara yang saat ini menyerang lahan pertanian di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur menggunakan pestisida.


Dinas Pertanian NTT menyiapkan satu ton pestisida untuk membasmi dan mencegah menyebarnya hama belalang Kembara yang saat ini tengah menyerang lahan pertanian di di Waingapu, Sumba Timur.


"Ada satu ton pestisida yang saat ini tengah kita siapkan agar bisa membunuh sejumlah hama belalang tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian NTT Yohanes Tay Ruba di Kupang, Senin.


Menurut Dosen Fakultas Pertanian Undana Kupang itu, apabila cairran pestisida yang telah dikirim ke Sumba Timur sebanyak satu ton itu adalah jenis yang ramah lingkungan sebaiknya tetap dilanjutkan ke tempat kejadian peristiwa itu agar bisa membasmi hama belalang Kembara.


Tetapi kata dia, apabila yang dikirim itu adalah jenis yang tidak ramah lingkungan sebaiknya ditahan untuk tidak dibagikan atau disemprotkan, karena dapat berdampak buruk bagi makhluk hidup lain di sekitar wilayah yang terserang hama belalang itu.


"Pestisida yang akan digunakan itu akan diterbangkan angin sehingga udara dapat meniup obat itu beterbangan dan apabila ada manusia ataupun hewan di sekitar senyawa kimia dari pestisida itu dapat mengganggu kesehatan mereka," katanya.


Kandidat Doktor pada Universitas Brawijaya Malang itu mengatakan setelah menghilang lebih dari lima tahun. Kabupaten Sumba Timur kembali diserang hama belalang kembara. Serangan hama belalang yang terjadi dalam sepekan terakgir ini mengakibatkan sebagian tanaman warga di empat kecamatan ludes.


Menurut dia, serangan belalang kumbara ini menyebabkan 1-2 hektare (ha) lahan pertanian milik warga di daerah itu mengalami kerusakan atau fuso.


"Tidak banyak yang rusak, hanya sekitar 1-2 ha yang fuso," katanya.


Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora sebelumnya mengatakan, ada empat kecamatan di daerahnya yang setiap tahun rawan diserang belalang, yakni Rindi, Pahunga Lodu, Kahaungu Eti, dan Haharu.


Di Haharu, belalang hijau telah ditangani hingga tuntas. Adapun di tiga kecamatan lain, belalang kembara masih menyerang tanaman petani.


"Potensi kerusakan tanaman petani bisa sekitar seratus hektar lebih, kalau tidak secepatnya ditangani," kata Gidion.