Kota Kupang jadi lokasi proyek kota inklusif

id ntt,kupang

Kota Kupang jadi lokasi proyek kota inklusif

Wakil Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Hermanus Man (Antara/ Benny Jahang)

Pemerintah Kota Kupang mendapat apresiasi karena menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi, Wali Kota dan Wakil Wali Kota nya ikut langsung dalam pembahasan,
Kupang (ANTARA) - Wakil Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Hermanus Man mengatakan Kota Kupang terpiih menjadi satu dari 10 kota penerima manfaat proyek kota inklusif dan memiliki daya tahan terhadap iklim.

Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man kepada wartawan di Kupang, Sabtu (3/6) mengatakan Kupang terpilih menjadi kota penerima manfaat Program Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC).

Proyek besutan Uni Eropa (EU) yang berkolaborasi dengan Asosiasi Kota dan Pemerintah Daerah se-Asia Pasifik (UCLG ASPAC) akan menyusun program pembangunan penataan kota Kupang selama lima tahun ke depan.

Ia mengatakan program CRIC akan mendukung kota-kota dalam mempersiapkan rencana pembangunan perkotaan sebagai kota-kota yang berketahanan iklim dan berkelanjutan melalui analisis ilmiah, penerapan perangkat yang inovatif dan pembelajaran.

Baca juga: Ribuan warga Kota Kupang dapat bantuan sosial COVID-19
Baca juga: Ribuan warga Kota Kupang dapat bantuan sosial COVID-19


Selain itu, kata Hermanus Man, CRIC dilakukan untuk memperkuat praktek tata kelola pemerintahan yang baik, mempercepat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui pemahaman yang lebih baik tentang sumber daya lokal dan masyarakat, kekompakan sosial, inklusif, kemakmuran dan kota-kota inovatif serta ketahanan iklim dan upaya pelestarian lingkungan hidup.

Menurut dia, CRIC telah mengidentifikasi sepuluh kota di Indonesia sebagai penerima manfaat kegiatan ini, salah satunya Kota Kupang.

Selain Kota Kupang demikian Hermanus Man, ada Kota Pangkalpinang, Bandar Lampung, Cirebon, Samarinda, Banjarmasin, Mataram, Gorontalo dan Ternate.

Menurut dia, mengatakan guna mewujudkan program CRIC maka pemerintah Kota Kupang diminta mempersiapkan beberapa hal seperti SK Pokja dengan melibatkan sejumlah elemen seperti akademisi yang memiliki keahlian di bidang lingkungan hidup.

Juga penanggulangan bencana, pelaku usaha yang peduli terhadap pembangunan kota, unsur LSM/NGO yang peduli terhadap persoalan lingkungan hidup dan bencana serta pemerintah selaku pengambil kebijakan.

Selain itu, kata Hermanus Man, perlu disiapkan pernyataan komitmen Pemerintah Kota Kupang terhadap pelaksanaan program CRIC.

Mengenai hal ini, menurut dia, Pemkot Kupang mendapat apresiasi dari penyelenggara, karena sejak awal menunjukkan komitmen itu.

"Pemerintah Kota Kupang mendapat apresiasi karena menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi, Wali Kota dan Wakil Wali Kota nya ikut langsung dalam pembahasan," kata Hermanus Man.
Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur gencar melakukan penataan kawasan perkotaan melalui penataan terhadap sejumlah taman untuk memperindah kawasan kota. (Antara/ Benny Jahang)

Pemkot Kupang bersama tim CRIC, tambah Hermanus Man, akan melakukan kajian urban analysis untuk menyesuaikan kebutuhan atau potensi masalah berdasarkan isu tematik proyek CRIC.

Dikatakannya, Pemerintah Kota Kupang harus menyediakan data dan informasi terkait, karena data dan informasi yang ada di website resmi Pemerintah Kota Kupang harus selalu diperbaharui dan akurat sehingga tim lebih mudah mengakses informasi terutama data kependudukan dan keuangan daerah.