Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyatakan keterlibatan seluruh jajaran Polri untuk menghadapi pandemi COVID-19 sangat dibutuhkan termasuk dalam menjaga protokol kesehatan dan mengawal distribusi bantuan sosial.
"Dalam situasi yang sulit ini kehadiran dan keterlibatan seluruh jajaran Polri sangat sangat dibutuhkan mulai dari jajaran Mabes dan Polda, Polres dan Polsek Bhabinkamtibmas di desa-desa harus ikut terlibat mengajak masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dan aktif mengawal kelancaran dan ketepatan penyaluran bansos," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu, (1/7).
Baca juga: Presiden Jokowi minta pimpinan daerah atur "gas dan rem" penanganan COVID-19
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam peringatan ke-74 Hari Bhayangkara. Hadir dalam acara tersebut antara lain Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, para penerima tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya serta undangan terbatas lainnya.
Upacara tersebut juga disaksikan melalui sambungan "video conference" oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menteri Kabinet Indonesia Maju, serta para kapolda dan kapolres.
"Tentu saja Polri ikut menjaga keamanan dan ketertiban agar situasi tetap aman kondusif dan damai," tambah Presiden.
Presiden Jokowi mengingatkan sebagai bangsa pejuang, Indonesia tidak boleh cepat menyerah pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia.
"Pandemi ini merupakan cobaan yang berat. Kita harus terus berikhitar dan bekerja keras untuk mengatasi permasalahan kesehatan maupun permasalahan ekonomi," tambah Presiden.
Namun dalam berikhtiar tersebut, keselamatan rakyat tetap menjadi hal paling utama.
"Perlu saya tegaskan, keselamatan rakyat adalah yang paling utama, keselamatan dan kepentingan rakyat adalah hukum tertinggi. Lakukan tugas kemanusiaan ini secara persuasif dan humanis namun harus tetap waspada, cepat tanggap dan tegas dalam menangani setiap pelanggaran hukum dengan menjaga profesionalitas dan kepercayaan rakyat," tegas Presiden.
Presiden Jokowi juga memerintahkan kepada jajaran Polri, Kejaksaan Agung, KPK dan lembaga pengawas internal pemerintahan untuk terus memperkuat sinergi dan kerja sama.
Baca juga: Presiden Jokowi: Jangan paksakan normal baru bila data tidak mendukung
"Tolong pelaksanaan penanganan program COVID-19 ini dibantu percepatannya dan diawasi penggunaan anggarannya. Alokasi dananya cukup besar yaitu Rp695,2 triliun dan bahkan bisa lebih besar lagi jika diperlukan," ungkap Presiden.
Saat melakukan pengawasan, Presiden Jokowi meminta agar aspek pencegahan harus lebih dikedepankan.
"Jangan menunggu sampai ada masalah, kalau ada potensi masalah segera ingatkan tapi kalau sudah ada niat buruk untuk korupsi, ada 'mens reanya' (niat jahat) ya harus ditindak. Silakan digigit saja apalagi dalam situasi krisis seperti saat ini ini tidak boleh ada satu pun yang main-main," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi atas nama rakyat, bangsa dan negara pun mengucapkan selamat hari Bhayangkara ke-74 kepada keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.
"Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdian, pengorbanan dan sumbangsih saudara-saudara sekalian dalam rangka menjaga keamanan, menjaga ketertiban dalam menegakkan hukum dan memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat," kata Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan jangan sampai terjadi gelombang kedua COVID-19
Setelah upacara selesai, Presiden Jokowi melalui "video conference" berbincang dengan sejumlah kapolres di berbagai wilayah Indonesia.
Presiden: Keterlibatan Polri tangani COVID-19 sangat dibutuhkan
Dalam situasi yang sulit ini kehadiran dan keterlibatan seluruh jajaran Polri sangat sangat dibutuhkan mulai dari jajaran Mabes dan Polda, Polres dan Polsek Bhabinkamtibmas di desa-desa harus ikut terlibat mengajak masyarakat untuk disiplin menjalank