Terjadi kenaikan konsumsi BBM selama adaptasi kebiasaan baru

id Pertamina, NTT,Kota Kupang

Terjadi kenaikan konsumsi BBM selama adaptasi kebiasaan baru

Sejumlah warga yang membawa jerigen mengantre di salah satu SPBU untuk membeli BBM di Kota Kupang, NTT Selasa (24/12).ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

data penyaluran Pertamina MOR V, tercatat ada kenaikan konsumsi dari bulan Juli ke Agustus 2020.

Kupang (ANTARA) - PT. Pertamina MOR V mencatat selama masa adaptasi kebiasaan baru mulai periode Juli hingga Agustus telah terjadi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya untuk Premium dan Bio Solar.

Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina MOR V Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara Rustam Aji, Jumat mengatakan bahwa dari data penyaluran Pertamina MOR V, tercatat ada kenaikan konsumsi dari bulan Juli ke Agustus 2020.

"Untuk produk BBM Jenis Premium, selama Juli disalurkan sebesar 17.500 Kilo Liter (KL), dan meningkat sebesar 6 persen menjadi sebanyak 18.500 KL pada Agustus. Demikian halnya dengan BBM jenis BioSolar, selama Juli telah disalurkan sebanyak 12.500 KL, dan pada Agustus kemarin bertambah menjadi 12.900 KL atau naik sebesar 3 persen," katanya.

Menurut dia salah satu penyebab peningkatan konsumsi tersebut, seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dan perekonomian pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

Rustam menambahkan bahwa Pertamina juga berusaha menjaga agar penyaluran jenis bahan bakar tertentu atau BioSolar dan jenis bahan bakar khusus penugasan atau Premium tetap sesuai dengan volume yang ditetapkan pemerintah.

Ia menjelaskan bahwa volume BBM jenis premium yang ditugaskan untuk disalurkan ke Provinsi NTT sepanjang tahun 2020 sebesar 258.442 KL. Hingga akhir Agustus, total penyaluran telah mencapai 151.000 KL.

" Penyaluran Premium terbesar ada di Kota Kupang, sebesar 32.600 KL, diikuti oleh kabupaten Sikka sebesar 11.900 KL kemudian Kabupaten Sumba Timur sebanyak 10.900 KL, dan sisanya terserap untuk masyarakat di 19 kabupaten lain," tambah dia.

Baca juga: Pertamina sebut pasokan BBM ke perbatasan sesuai arahan pemerintah
Baca juga: Pertamina siapkan kapal pengganti angkut BBM ke Lembata

Sementara itu, volume penugasan BBM jenis BioSolar untuk NTT di tahun 2020 sebesar 151.592 KL. Penyaluran BBM jenis BioSolar hingga periode yang sama berdasarkan jumlah konsumsi paling besar di Kota Kupang sebesar 17.600 KL, kedua adalah kabupaten Manggarai sebanyak 6.290 KL, dan diikuti oleh Kabupaten Sumba Timur sebanyak 6.280 KL serta kabupaten lainnya. Total penyaluran BBM jenis BioSolar di NTT hingga Agustus sudah sebesar 87.900 KL.

"Dengan melihat tren konsumsi beberapa tahun belakangan di NTT, di akhir tahun mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru, biasanya akan terjadi peningkatan konsumsi BBM, seiring sengan banyak masyarakat perantau akan kembali ke daerah asal untuk merayakan hari besar tersebut di kampung halaman," jelas Rustam.

Pertamina mengimbau kepada masyarakat untuk membeli Premium dan BioSolar dengan jumlah yang wajar dan sesuai dengan peruntukkannya. Untuk kendaraan tertentu seperti kendaraan Dinas, BUMN/BUMD, TNI/POLRI, pemerintah, alat berat, kendaraan pengangkut barang (Hasil tambang dan Perkebunan) dengan jumlah roda lebih dari 6 dianjurkan untuk beralih menggunakan BBM Nonsubsidi.

“Jadi kalau ada kondisi dimana masyarakat menemui kesulitan memperoleh produk BBM jenis Premium dan BioSolar di SPBU, kami sangat menghargai jika masyarakat langsung memberikan laporan, melalui Call Center Pertamina di nomor 135. Peran aktif lintas instansi, seperti Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, Aparat Penegak Hukum (APH), Pemerintah Daerah, dan institusi lain terkait dalam pengawasan penyaluran BBM jenis Premium dan BioSolar juga sangat kami apresiasi,” tutup Rustam.