Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan pemerintah kabupaten/kota untuk memberantas sarang nyamuk guna mencegah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang muncul pada saat terjadi peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dr. Meserasi Ataupah kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (22/9) mengatakan kasus-kasus penyakit yang muncul pada saat terjadi peralihan musim di NTT adalah demam berdarah dengue (DBD) dan diare.
"Dua penyakit ini yang sering terjadi di NTT hingga menimbulkan korban jiwa setiap tahun," ujarnya.
Menurut dia, upaya pencegahan dini perlu dilakukan pemerintah daerah di provinsi berbasis kepulauan itu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, terutama pada daerah yang rawan kasus DBD.
Menurut dia, Kabupaten Sikka, Manggarai Barat, Kota Kupang, Sumba Timur, Alor dan Lembata merupakan daerah yang tergolong rawan penyebaran kasus DBD di NTT.
Baca juga: Gubernur Laiskodat minta perguruan tinggi berperan tangani DBD
Baca juga: Doni Monardo ingatkan NTT harus tetap waspadai DBD
"Kegiatan bakti sosial secara rutin perlu dilakukan untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena hal itu sangat efektif dalam mencegah terjadinya kasus DBD," ujarnya.
Ia juga berharap, kawasan yang terdapat banyak sampah untuk dibersihkan sehingga tidak menjadi sarang nyamuk berkembang biak maupun munculnya kasus penyakit menular lainnya.
Pemprov NTT minta kabupate/kota cegah DBD
Kegiatan bakti sosial secara rutin perlu dilakukan untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena hal itu sangat efektif dalam mencegah terjadinya kasus DBD