Kupang (Antara NTT) - Senator Andre Garu secara resmi mendaftar sebagai bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur melalui pintu Partai Hanura, setelah partai tersebut menginstruksikan kepada semua kader potensial untuk maju dalam ajang Pilkada NTT 2018.
Anggota senator dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur itu, Senin (7/8) bersama timnya melamat ke Partai Hanura dan diterima oleh Ketua Partai Jimmy Sianto.
Putra kelahiran Manggarai, Flores itu mengatakan dirinya berniat mendaftar sebagai bakal calon Gubernur NTT dalam ajang Pilkada 2018, karena berdasarkan hasil rapat pimpinan nasional Partai Hanura telah menginstruksi kepada semua kader potensial untuk maju dalam perhelatan pilkada di daerah ini tahun 2018.
Pada 2018, tidak hanya berlangsungnya Pemilu Gubernur NTT, namun ada juga 10 kabupaten di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini juga menyelenggarakan Pilkada serentak untuk memilih pemimpin baru periode 2018-2023.
Sepuluh kabupaten di NTT yang turut mengelar pilkada bersamaan dengan pemilihan Gubernur NTT adalah Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Kupang, Nagekeo, Sikka, Alor, Ende, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
"Karena ditugaskan Partai Hanura, sehingga saya memutuskan untuk maju sebagai calon Gubernur NTT dalam pemilihan kepala daerah Provinsi NTT tahun 2018. Hal inilah yang mendorong saya untuk mendaftar ke Hanura hari ini," kata Garu.
Menurut kader Partai Hanura ini sebagai putra NTT hanya memiliki tekad untuk membangun NTT secara baik dengan mengedepankan peningkatan pendapatan ekonomi menuju tercapainya kesejahteraan rakyat yang mumpuni.
"Saya tidak memiliki uang untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Gubernur NTT tahun 2018 tetapi hanya memiliki niat yang tulus membangun NTT menjadi lebih baik," katanya.
"Saya hanya butuh dukungan dari rakyat NTT menuju proses ini. Dukungan dari rakyat merupakan modal terbesar dalam menghadapi setiap pentas politik," katanya.
Ia mengaku belum meminang salah seorang pendamping menjadi calon wakil Gubernur NTT untuk bersanding dengannya dalam pilkada serentak 2018.
"Saya belum menentukan sikap untuk mencari calon pendamping. Saat ini, sifatnya masih lirikan mata. Jika pada saatnya siapa yang dinilai pas, maka dia lah yang akan mendampingi saya dalam perhelatan tersebut," demikian Andre Garu.