Inflasi di NTT masih terjaga dengan baik

id NTT,BI NTT,Inflasi NTT,Kanwil DJPb NTT

Inflasi di NTT masih terjaga dengan baik

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja saat memberikan penjelasan dalam kegaitan web seminar tentang fiskal dan ekonomi regional Provinsi NTT yang digelar Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT di Kupang, Rabu (4/11/2020). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Inflasi kita di NTT masih tetap terjaga dengan baik, ada di angka 0,26 persen secara month to month pada Oktober 2020

Kupang (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja, mengemukanan inflasi di provinsi setempat masih terkendali dengan baik di tengah kondisi pelemahan ekonomi akibat pandemi virus Corona baru atau COVID-19.

“Inflasi kita di NTT masih tetap terjaga dengan baik, ada di angka 0,26 persen secara month to month pada Oktober 2020,” katanya dalam acara web seminar tentang fiskal dan ekonomi regional yang digelar Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT di Kupang, Rabu, (4/11).

Ia menjelaskan penyebab inflasi di NTT juga masih seperti sebelumnya berupa produksi komoditi berupa ikan dan holtikultura yang tidak terserap pasar karena permintaan menurun.

Baca juga: BI sebut ekonomi NTT mulai menunjukkan perbaikan

Mesikipun permintaan terhadap komoditi di pasar sebelumnya menurun akibat pandemi COVID-19 tetapi saat ini sudah mulai naik, katanya.

Menurut dia, terjaganya inflasi ini menjadi salah satu indikator yang meyakinkan bahwa perekonomian NTT sudah mulai membaik.

Ariawan berharap pada November 2020 ini inflasi terjadi pada angka yang diperkirakan sekitar 1,04 persen dan di akhir tahun tetap terkendali di angka 2 persen

“Dengan begitu inflasi kita tetap terkendali jadi masih pada wilayah yang kita tetapkan di angka 3,5 persen plus minus satu,” katanya.

Lebih lanjut, Ariawan mengatakan, pihaknya bersama tim pengendali inflasi daerah serta satgas pangan di provinsi setempat terus berkoordinasi agar kondisi inflasi tetap terjaga dengan baik menuju pemulihan ekonomi di NTT.

Ia menyebutkan salah satu upaya dilakukan seperti mendorong percepatan realisasi anggaran pemerintah daerah.

“Hal ini sangat penting karena ekonomi kita di NTT sangat tergantung pada anggaran yang digelontorkan pemerintah daerah,” katanya.

Selain itu, mempercepat pemulihan sektor produktif di antaranya pertanian, kelautan dan perikanan, dan perdagangan, serta mempercepat realisasi program pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: BI-BRI dorong pedagang NTT beralih ke transaksi digital

Kegiatan web seminar bertema "Menjaga Ekspektasi di Tengah Pelemahan Ekonomi" ini menghadirkan narasumber yang mewakili sejumlah instansi di antaranya Badan Kajian Fiskal Kementerian Keuangan, Adi Budiarso, Bappelitbangda Provinsi NTT, Alfonsius Theodorus, Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang, Prof Ir, Fredik L Benu.