Puluhan truk ekspedisi tertahan di pelabuhan Bolok

id Bolok, NTT, Kota Kupang,cuaca buruk

Puluhan truk ekspedisi tertahan di pelabuhan Bolok

Sejumlah truk yang membawa kebutuhan pokok menuju pulau Rote tertahan di pelabuhan Penyeberangan Bolok, Kabupaten Kupang, NTT Jumat (29/01/2021). Sebanyak 35 kendaraan ekspedisi pembawa barang-barang kebutuhan pokok dan meterial bangunan menuju pulau-pulau di NTT tertahan di pelabuhan Bolok, akibat ditutupnya rute penyeberangan di NTT dampak dari cuaca buruk di perairan provinsi itu.ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Kurang lebih sudah tiga hari ini saya dengan teman-tema yang ke Rote tertahan di pelabuhan ini karena penyeberangan ke Rote ditutup sementara waktu
Kupang (ANTARA) - Sebanyak 30-an kendaraan ekspedisi dengan tujuan Kupang-Rote dan Kupang-Flores tertahan di pelabuhan penyeberangan Bolok, Kabupaten Kupang akibat seluruh rute penyeberangan di NTT ditutup sementara waktu karena cuaca buruk.

Mean seorang sopir ekspedisi dengan tujuan Kabupaten Rote Ndao kepada ANTARA saat ditemui di pelabuhan Penyeberangan Bolok, Jumat, (29/1) mengatakan bahwa sudah tiga hari mereka berada di pelabuhan itu.

"Kurang lebih sudah tiga hari ini saya dengan teman-tema yang ke Rote tertahan di pelabuhan ini karena penyeberangan ke Rote ditutup sementara waktu," katanya di Bolok.

Ia mengatakan bahwa dirinya membawa kurang lebih 60an karung beras yang akan didistribusikan ke Rote, kemudian juga telur dan kebutuhan pokok lainnya. Mean mengaku belum tahu sampai kapan dirinya dan rekan-rekannya akan tertahan di pelabuhan itu akibat cuaca buruk..

Mean menambahkan hampir seluruh kendaraan ekspedisi yang menuju Rote adalah kendaraan yang membawa kebutuhan pokok, sementara sisanya adalah kendaraan yang membawa material bangunan.

Dia mengaku bersyukur karena walaupun tertahan di pelabuhan itu, kebutuhan pokok yang dibawanya adalah kebutuhan pokok yang tidak mudah rusak atau yang tahan lama.

Selain Mean, Bento sopir truk ekspedisi menuju Rote, mengaku dengan adanya kejadian seperti itu, pihaknya mengalu rugi karena harus mengeluarkan uang tambahan untuk makan dan minum serta menginap.

"Sehari uang makan minum dan rokok saja bisa Rp200 ribu, bayangkan saja kalau lima hari kami sudah rugi Rp1 juta," tambah dia.

Ia berharap agar keadaan seperti saat ini cepat berlalu. Bento juga berharap agar pemerintah dapat membantu mengirimkan armada kapal ferry yang mampu melewati gelombang tinggi di NTT, karena selama ini kapal ferry yang digunakan adalah kapal ferry yang tidak mampu melintasi gelombang setinggi 2-3 meter.

Baca juga: ASDP tutup seluruh lintasan penyeberangan di NTT

Sebelumnya diberitakan PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferri Cabang Kupang kembali menghentikan sementara seluruh lintasan penyeberangan dari Kupang ke seluruh pulau di NTT akibat gelombang tinggi.

"Kita tutup sementara seluruh penyeberangan di NTT karena saat ini gelombang tinggi dan angin kencang terjadi di perairan NTT," kata Manager Operasional PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Hermin Welkis.

Baca juga: Armada baru ASDP Kupang beroperasi pekan depan

Welkis mengatakan bahwa saat ini tinggi gelombang di perairan NTT berkisar antara 2,5 sampai 3 meter dan bahkan berpotensi naik menjadi 4-6 meter.

Ia menambahkan penutupan sejumlah rute pelayaran itu sudah berlangsung sejak Kamis (18/1) kemarin dan akan berakhir pada Minggu (31/1) sesuai dengan imbauan dari BMKG.