Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, menguat didukung penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Pada pukul 10.41 WIB, rupiah bergerak menguat 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.395 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.403.
"Stabilnya indeks dolar dan penurunan yield US treasury kemungkinan akan membantu penguatan rupiah. Surplus neraca dagang Indonesia bulan Februari sebesar 2,01 miliar dolar AS yang lebih besar dibandingkan bulan Januari 1,96 miliar dolar AS, menjadi katalis positif bagi penguatan rupiah," kata analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Selasa, (16/3).
Ahmad menuturkan para pelaku pasar akan menanti hasil dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed 17-18 Maret 2021.
Para pelaku pasar berekspektasi The Fed akan berpegang pada pernyataannya yang cukup dovish untuk menjaga tingkat suku bunga tetap rendah guna membantu ekonomi AS kembali pulih pasca COVID-19.
Indeks dolar kemungkinan stabil di angka 91,8 hari ini di tengah ketidakpastian jelang FOMC The Fed.
"Indeks dolar masih dapat melanjutkan penguatan, di tengah harapan semakin cepatnya penurunan kasus COVID-19 di AS," ujar Ahmad.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan melemah ke level 1,55 persen. Para pelaku pasar menanti data penjualan ritel Februari di AS yang diperkirakan akan mengalami pelemahan dibandingkan bulan Januari. Data penjualan ritel diproyeksikan akan terkontraksi 0,5 persen (mom).
"Pelemahan ini kemungkinan akan mendorong penurunan yield US treasury," kata Ahmad.
Baca juga: Rupiah terkoreksi dibayangi kenaikan imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Dolar AS menguat di tengah kehati-hatian investor
Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan menguat ke level Rp14.350 per dolar AS.
Pada Senin (15/3) lalu, rupiah ditutup menguat 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.403 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.385.
Kurs rupiah menguat didukung penurunan imbal hasil obligasi AS
Pelemahan ini kemungkinan akan mendorong penurunan yield US treasury