Pemprov NTT puji gerak cepat TNI bangun kembali jembatan pascabencana Seroja

id NTT,TNI,badai seroja,TNI bangun jembatan,jembatan darurat

Pemprov NTT puji gerak cepat TNI bangun kembali jembatan pascabencana Seroja

Sejumlah personel TNI membangun jembatan yang menghubungkan Wiwerang-Waiburak di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu (17/4/2021). (ANTARA/HO-Yohanes Lamanepa)

Kami ucapkan proficiat (selamat) kepada TNI yang dengan gerak cepat dan keterampilannya yang luar biasa membangun jembatan darurat di beberapa wilayah pascabencana badai Seroja
Kupang (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius memuji upaya gerak cepat institusi TNI membangun kembali jembatan putus akibat bencana badai siklon tropis Seroja yang melanda provinsi setempat.

"Kami ucapkan proficiat (selamat) kepada TNI yang dengan gerak cepat dan keterampilannya yang luar biasa membangun jembatan darurat di beberapa wilayah pascabencana badai Seroja," kata Juru Bicara Tanggap Darurat Bencana Badai Seroja Pemprov NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Senin, (19/4).

Salah satu titik pembangunan, yakni jembatan tempur yang menghubungkan Waierang-Waiburak di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur yang rusak akibat diterjang banjir bandang saat badai siklon tropis Seroja yang terjadi pada 4-5 April 2021.

Pembangunan jembatan yang juga dilakukan di beberapa wilayah terdampak bencana NTT, kata dia, merupakan bukti aksi patriotisme dalam menjaga NKRI terutama menyelamatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

"Dampak pembangunan ini sudah dirasakan masyarakat dan menjadi penghubung antarwilayah yang tentu berdampak pada menggeliatnya kehidupan sosial ekonomi kita," katanya.

Lebih lanjut, Marius mengatakan pemerintah provinsi juga menyampaikan terima kasih kepada TNI yang juga mengerahkan personelnya membantu pemulihan pasokan kelistrikan di NTT yang saat ini sudah mencapai 93,4 persen.

Selain itu ribuan personel TNI dan Polri yang disebar di lapangan juga terus bergerak untuk membantu pencarian korban bencana yang hingga Senin (19/4) masih hilang sebanyak 48 orang.

Ia menambahkan dampak sosial ekonomi yang dialami masyarakat NTT sangat besar karena banyak kerusakan infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, areal pertanian, perikanan, dan berbagai fasilitas lainnya.

"Pemerintah juga segera mengidentifikasi kerusakan yang ada lalu kemudian dirancang dalam kebijakan pembangunan baik yang sedang berjalan di 2021, atau tahun-tahun selanjutnya," katanya

Baca juga: Pemprov NTT apresiasi pemulihan listrik pascabencana Seroja berlangsung cepat
Baca juga: Pascabadai Seroja danau baru muncul di Kota Kupang