Kupang (ANTARA) - Sebanyak 2.512 personel gabungan diterjunkan untuk melaksanakan Operasi Ketupat Ranakah di provinsi Nusa Tenggara Timur yang akan dimulai pada 6-17 Mei 2021 mendatang.
Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif kepada wartawan di Kupang, usai memimpin apel gelar pasukan di lapangan Polda NTT Rabu (5/5) sore mengatakan bahwa untuk Polda NTT sendiri menerjunkan 125 personelnya.
"Kemudian untuk polres jajaran sebanyak 268 personel dan sisanya berasal dari personel gabungan TNI dan instansi terkait," katanya di Kupang.
Orang nomor satu di wilayah kerja Polda NTT itu mengatakan bahwa sejumlah personel gabungan itu nantinya akan ditempatkan di tempat-tempat wisata di NTT, kemudian juga tempat keramaian dan pelabuhan, bandara serta lokasi lainnya.
Pihaknya menekan bahwa banyak sekali kasus-kasus kecelakaan baik di jalan maupun di laut yang terjadi saat masa liburan. Selain itu juga kasus kriminal juga sering terjadi.
Baca juga: Kapolda imbau paslon PSU Sabu Raijua jaga keamanan dan ketertiban
Baca juga: Pengamanan ditingkatkan pada semua kantor polisi di NTT
Oleh karena itu sejumlah personel itu juga disiapkan untuk berpatroli untuk mencegah terjadinya kriminalitas, lalu mencegah jika ada yang nekat bepergian setelah ada larangan dari pemerintah untuk bepergian.
Komandan berbintang dua itu menambahkan bahwa apel gelar pasukan yang dilakukan bersama dengan sejumlah instansi keamanan di NTT itu juga untuk memastikan kesiapan personel dan kesiapan peralatan agar bisa mulai diterapkan pada Kamis (6/5) besok.
"Besok kita sudah siap di lapangan dengan mendirikan posko-posko baik di pelabuhan, bandara sudah harus berjalan besok," tambah dia.
Ia juga mengimbau agar masyarakat mentaati imbauan dari pemerintah soal bepergian ke luar daerah. Hal ini untuk mencegah menyebarnya COVID-19 di wilayah NTT ini.
"Khusus untuk daerah kita ini masalah COVID-19 NTT masih PPKM Mikro, sehingga kita juga akan atensi dengan hal tersebut," tambah dia.
Sementara itu Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Legowo Jatmiko mengatakan bahwa pada dasarnya keberadaan TNI sendiri adalah dalam rangka mendukung pengamanan di NTT.
"Di TNI ada operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Salah satunya adalah membantu tugas-tugas Polri," tambah dia.
Berkaitan dengan Operasi Ketupat Ranakah ujar dia Korem memiliki 14 Kodim sehingga pihaknya dalam setiap kali operasi menerjunkan 100 personelnya untuk membantu kepolisian namun dilakukan secara bergilir.
2.522 personel Polri/TNI diterjunkan untuk Operasi Ketupat Ranakah
"Besok kita sudah siap di lapangan dengan mendirikan posko-posko baik di pelabuhan, bandara sudah harus berjalan besok,