Gubernur NTT dorong inspektorat bekerja profesional

id NTT,inspektorat NTT,gubernur

Gubernur NTT dorong inspektorat bekerja profesional

Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilus Laiskodat (Antara/ Benny Jahang)

...Sistem kerja manual sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman saat ini
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, mendorong para pemeriksa pada Kantor Inspektorat Provinsi NTT untuk bekerja profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

"Inspektorat harus bekerja lebih baik dan profesional di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Sistem kerja manual sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman saat ini," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat saat meresmikan gedung Kantor Inspektorat Provinsi NTT, Kamis, (3/6).

Ia mengatakan, Inspektorat Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk terus meningkatkan teknologi, etos kerja, komitmen dan kerja keras dalam mendukung kerja-kerja inspektorat sehingga kerja yang dilakukan lebih optimal dalam mendukung pelayanan pemerintahan yang lebih baik.

"Gedung Kantor yang bagus ini harus didukung dengan etos kerja, sikap dan tindak dan komitmen kerja keras para pegawai, Dukungan fasilitas kerja yang memadai harus diikuti dengan kerja keras," tegas Viktor.

Dia mengatakan, Inspektorat merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kebanggaan Provinsi NTT karena memiliki banyak prestasi dalam tugas-tugas inspektorat.

Baca juga: Gubernur harapkan bambu dibudidayakan sebagai tanaman utama

"Pemerintah NTT memberikan apresiasi terhadap Inspektorat NTT yang terus berprestasi dalam pelayanan pemerintahan di daerah ini. Kami berharap prestasi serupa juga dilakukan OPD-OPD lainnya di Provinsi NTT," kata Viktor.

Baca juga: Kopi Manggarai diharapkan jadi tuan di tanah sendiri

Sementara itu Kepala Inspektorat Provinsi NTT, Ruth Laiskodat, dalam laporannya mengatakan pembangunan gedung kantor Inspektorat berlantai tiga itu dibangun dengan menggunakan APBD NTT tahun 2020 dan 2021. Pembangunan gedung inspektorat yang pertama itu menelan anggaran sebesar Rp10 miliar lebih.