Kapal Sabuk Nusantara Beroperasi Kembali Jumat

id Sabuk Nusantara

Kapal Sabuk Nusantara Beroperasi Kembali Jumat

KM Sabuk Nusantara 49

Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis memastikan KM Sabuk Nusantara 49 yang rusak sejak Oktober lalu akan kembali berlayar pada Jumat (15/12) setelah perbaikan mesin.
Kupang (Antara NTT) - Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis memastikan KM Sabuk Nusantara 49 yang rusak sejak Oktober lalu akan kembali berlayar pada Jumat (15/12) setelah perbaikan mesin.

"Kami kontak pihak kementerian di Jakarta dan meminta agar peralatan kapal itu hari ini sudah harus tiba sehingga langsung diperbaiki agar besok sudah bisa diuji coba dan Jumatnya sudah bisa beroperasi," katanya kepada wartawan usai meninjau KM Sabuk Nusantara 49 yang masih berlabuh di teluk Hansisi antara pulau Timor dan pulau Semau, Rabu.

Sebelumnya, banyak masyarakat dari Maluku yang sering menggunakan kapal tersebut mengeluh dan sempat berunjuk rasa di kantor Pelni akibat sudah tertahan di Kupang sejak 27 Oktober lalu.

Fary yang merupakan ketua Komisi V yang bergerak di bidang perhubungan dan transportasi itu mengaku prihatin dengan kondisi warga asal Maluku maupun sebaliknya yang memang selama ini menggunakan kapal itu sebagai moda transportasi antarprovinsi.

Ia mengatakan bahwa jika dalam proses perbaikan kapal tersebut masih ditemukan kendala, maka harus ada kapal penganti bagi para penumpang kapal asal Maluku yang masih berada di Kupang dan sebaliknya yang ingin kembali ke daerahnya masing-masing.

"Kalau ada kendala maka harus ada penganti kapal baru untuk mengangkut masyarakat. Sebab kasihan inikan sudah mau Natal dan Tahun Baru kalau tidak cepat diatasi maka akan berdampak buruk," tambahnya.

Permintaan kapal penganti itu juga disebutnya sudah ada perjanjian antara pihak Komisi V dengan kementerian sehingga harus dipenuhi.

Kepala Kantor PT Pelni (Persero) Cabang Kupang Ishak Gerald ketika ditemui saat kunjungan kerja Ketua Komisi V memantau kapal tersebut mengaku bahwa Pelni tidak bermaksud untuk menelantarkan para penumpang kapal tersebut sampai berbulan-bulan.

"Pelni tidak punya niat untuk menelantarkan para penumpang kapal. Kerusakan kapal ini tidak bisa diprediksi sehingga kami sendiri meminta maaf karena ini," tuturnya.

Ia menjelaskan kerusakan yang di alami sabuk nusantara 49 adalah kerusakan "bosh pump" pada "main engine" yang mengakibatkan "olie carter" bercampur dengan bahan bakar sehingga performa mesin tidak normal dan berdampak kerusakan pada peralatan bagian dalam mesin induk.

Fary meminta pihak KSOP Kelas III Kupang diharapkan memantau perbaikan kapal dan jika belum bisa diperbaiki maka harus segera disiapkan kapal pengganti.